Wall Street Menguat Usai Rilis Data Produksi Industri AS

Wall street mampu catatkan kenaikan menjelang akhir pekan. Namun, selama sepekan wall street cenderung tertekan.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Mar 2018, 05:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2018, 05:00 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat yang didorong indeks saham S&P 500 dan Dow Jones. Rilis data industri AS jadi sentimen buat wall street.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 72,85 poin atau 0,29 persen ke posisi 24.946,51. Indeks saham S&P 500 menguat tipis 4,68 poin atau 0,17 persen ke posisi 2.752,01. Indeks saham Nasdaq bertambah 0,25 poin ke posisi 7.481,99.

Akan tetapi, selama sepekan wall street melemah. Indeks saham Dow Jones terkoreksi 1,57 persen, indeks saham S&P turun 1,04 persen, dan indeks saham Nasdaq melemah 1,27 persen.

Wall street menguat menjelang akhir pekan didorong produksi industri tumbuh 1,1 persen pada Februari. Penguatan tersebut terbesar dalam empat bulan. Sektor saham energy naik satu persen, dan memimpin sektor saham di indeks S&P 500. Harga minyak menguat1,7 persen mendorong kenaikan indeks saham atuan tersebut.

“Hari ini tidak ada begitu banyak headline dari Washington. Jadi fokus lebih besar ke ekonomi,” ujar Keith Lerner, Chief Market Strategist Sun Trust Advisory Services, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (17/3/2018).

Menjelang akhir pekan, pelaku pasar fokus terhadap perang dagang AS dengan China. Ditambah ketegangan politik usai Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson diberhentikan oleh Presiden AS Donald Trump. Faktor tersebut mempengaruhi wall street.

 

Selanjutnya

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Investor juga masih mempertimbangkan sentimen rencana bank sentral AS atau the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga. Suku bunga berdampak sensitif untuk sejumlah sektor saham antara lain utilitas dan properti. Kedua sektor saham tersebut dapat kurang baik performanya jika suku bunga naik tajam.

“Banyak manajer investasi yang mulai antisipasi bukan pada pertemuan bank sentral AS pada bulan ini tetapi bulan selanjutnya. Apakah the Federal Reserve sedikit agresif,” ujar Chad Morganlander, Manajer Investasi Washington Crossing Advisors.

Saham-saham yang dorong penguatan wall street antara lain saham Walmart Inc naik 1,9 persen usai rilis data sentimen konsumen naik menjadi 102. Saham Adobe Systems Inc menguat 3,1 persen, dan sentuh level tertinggi usai Photoshop mencatatkan keuntungan dan pendapatan. Saham Micron Technology menguat tiga persen.

Volume perdagangan saham di wall street mencapai 9,54 miliar saham. Angka ini di atas rata-rata perdagangan saham 7,2 miliar saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya