IHSG Dibuka Menguat, Sektor Infrastruktur Jadi Pendorong Utama

Pola gerak IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi menguat yang masih cukup besar.

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Mar 2018, 09:16 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2018, 09:16 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja berswafoto dengan latar belakan papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini.  IHSG akan berada pada kisaran support di 6.250 dan resistence di 6.450.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Senin (19/3/2018), IHSG naik 10,38 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.315,33. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG tetap menguat 11,67 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.315,98.

Sementara indeks saham LQ45 menguat 0,34 persen ke posisi 1.037,63. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 111 saham menguat. Sedangkan 48 saham diam di tempat dan 74 saham melemah. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.319,65 dan terendah 6.303,84.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.722 kali dengan volume perdagangan saham 250 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 193 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 15 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat menguat ke posisi Rp 13.762.

Sektor saham yang menguat antara lain infrastruktur yang naik 0,89 persen, perkebunan menguat 0,36 persen dan industri dasar naik 0,11 persen.

Sektor saham yang tertekan antara lain aneka industri tergelincir 0,83 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur merosot 0,44 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,39 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TAXI naik 33,88 persen ke posisi Rp 162 per saham, saham PSSI melonjak 12,73 persen ke posisi Rp 186, dan saham DYAN menanjak 13,64 persen ke posisi Rp 125 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham JMAS turun 9,24 persen ke posisi Rp 835, saham ERAA merosot 7,82 persen ke posisi Rp 1.120, dan saham BULL turun 7,19 persen ke posisi Rp 130 per saham.

Prediksi Analis

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Jumat (29/12). Angka tersebut naik signifikan apabila dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengungkapkan pola gerak IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi menguat yang masih cukup besar.

"IHSG masih terlihat sedang berusaha meninggalkan menggeser naik rentang konsolidasi, sedangkan di sisi lain kuatnya fundamental perekonomian juga menjadi penopang pergerakan IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat dengan range berada pada 6231 - 6402," ungkapnya dalam ulasan, Senin (19/3/2018).

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji juga menuturkan hal yang sama, yakni IHSG mengindikasikan adanya tren kenaikan, atau potensi rebound pada pergerakan indeks saham Senin pekan ini.

"IHSG berpotensi rebound menuju ke area resistence pada level 6.344-6.383," tuturnya.

Sementara itu, Analis PT Recapital Asset Management, Kiswoyo Adi menyebutkan IHSG akan berada pada kisaran support di 6.250 dan resistence di 6.450.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya