Investor Asing Lepas Saham, IHSG Dibuka Turun ke 6.178,34

Laju IHSG di awal pekan ini senada dengan Bursa Asia yang juga mengalami tekanan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Mar 2018, 09:17 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 09:17 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini. Pelemahan ini mengikuti bursa Asia yang juga berada di zona merah.

Pada pembukaan perdagangan saham, Senin (26/3/2018), IHSG turun 33,89 poin atau 0,55 persen ke posisi 6.178,34. Indeks saham LQ45 turun 0,79 persen ke posisi 1.009,52. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Ada sebanyak 95 saham menguat namun tak mampu mengangkat laju IHSG. Sebanyak 94 saham melemah dan 88 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.181,45 dan terendah 6.171,45.

Adapun total frekuensi perdagangan saham sekitar 17.333 kali dengan volume perdagangan 567,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 278,2 miliar. Investor asing masih jual saham. Aksi jual saham tercatat Rp 23 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.762.

Tercatat, sebagian besar sektor saham memerah. Hanya ada dua sektor yang menghijau yaitu perkebunan dan pertambangan.

Sektor saham keuangan mencatat pelemahan terbesar 0,87 persen. Disusul sektor saham aneka industri turun 0,77 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,42 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham PKPK naik 24,21 persen ke posisi Rp 118 per saham, saham RBMS naik 22,66 ke posisi Rp 318 per saham, dan saham OASA menguat 16,08 persen ke posisi Rp 332 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham LPLI merosot 10,68 persen ke posisi Rp 184 per saham, saham ICON melemah 5,04 persen ke posisi Rp 113, dan saham BKDP tergelincir 4,90 persen ke posisi Rp 97 per saham.

Laju IHSG di awal pekan ini senada dengan Bursa Asia. Mengutip CNBC, Senin (26/3/2018), indeks patokan ASX 200 australia dibuka melemah atau turun 0,57 persen di 5.787,4. Sektor keuangan menjadi pemberat utama dengan turun 0,81 persen.

Di Jepang, Nikkei 225 turun 1,02 persen dalam perdagangan pagi. Indeks Topix turun 0,83 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,41 persen.

Prediksi Analis

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

IHSG diperkirakan akan terkonsolidasi pada perdagangan saham Senin pekan ini. Kondisi fundamental perekonomian topang pergerakan IHSG.

"Saat ini IHSG masih menunjukkan pergerakan yang terkonsolidasi dan sementara support level sedang diuji namun terlihat cukup kuat," tutur Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, Senin (26/3/2018).

William lebih jauh menjelaskan kondisi fundamental perekonomian dapat berperan besar ciptakan pertumbuhan baik pada IHSG. Hal ini juga ditambah dengan emiten yang cemerlang di tahun ini.

"Jika melihat dari sisi fundamental perekonomian yang masih kuat, ini tentu masih memberikan harapan bahwa IHSG saat ini masih memiliki peluang besar dalam meraih pertumbuhan bagus sepanjang 2018, yang tentunya perlu ditopang oleh kinerja emiten yang cemerlang di tahun ini," tambah dia.

"IHSG akan berada pada kisaran 6.081 - 6.288," jelas dia.

Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menyebutkan IHSG mengindikasikan adanya potensi rebound pada awal pekan Senin ini.

"Terlihat pola long white closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan indeks saham. IHSG akan menuju ke area resisten pada level 6.253 - 6.294," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya