Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Laju IHSG mengikuti bursa saham global yang tertekan.
Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Kamis (12/4/2018), IHSG melemah tipis 9,88 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.351,04. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG susut 6,33 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.354,59. Indeks saham LQ45 merosot 0,33 persen ke posisi 1.043. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 102 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 46 saham melemah dan 124 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.355,69 dan terendah 6.348,49.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 22.134 kali dengan volume perdagangan 266,1 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 230,9 miliar.Investor asing jual saham Rp 24,73 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.763.
Baca Juga
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,85 persen, sektor saham industri dasar mendaki 0,17 persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,17 persen.
Sementara itu, sektor saham barang konsumsi merosot 0,50 persen, sektor saham manufaktur tergelincir 0,29 persen dan sektor saham pertanian turun 0,18 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham SRSN naik 33,78 persen ke posisi Rp 99, saham TIFA melonjak 10 persen ke posisi Rp 264 per saham, dan saham IBFN melemah 7,14 persen ke posisi Rp 120 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham GHON melemah 8,58 persen ke posisi Rp 2.450 per saham, saham TRIL merosot 6,67 persen ke posisi Rp 126 per saham, dan saham IIKP susut 3,81 persen ke posisi Rp 202 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,30 persen dan indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,16 persen.
Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,10 persen, indeks saham Shanghai turun 0,31 persen, indeks saham Singapura merosot 0,19 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,09 persen.
Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG naik 0,56 persen pada perdagangan saham kemarin. Sektor saham keuangan, semen, dan perdagangan memimpin penguatan pada perdagangan Rabu 11 April 2018.
Dalam laporan DBS menyebutkan, menjelang pemilihan presiden 2019, pemerintahan Jokowi melahirkan sejumlah kebijakan baru yang populis. Kebijakan ini artinya yang disukai masyarakat karena melakukan kebijakan yang berpihak langsung kepada rakyat kebanyakan bukan pada elite ataupun pemerintahan.
Kebijakan tersebut antara lain penurunan tarif tol lalu anggaran dan jumlah penerima bantuan sosial dalam program keluarga harapan yang ditambah.
Selain itu, penambahan subsidi energi penambahan tugas penyaluran BBM kepada Pertamina dan kewajiban persetujuan pemerintah akan kenaikan harga BBM nonsubsidi.
Prediksi Analis
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik pada perdagangan saham Kamis 12 April 2018. Rilis data ekonomi pada perdagangan saham akan menopang laju IHSG.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, gerak IHSG akan ditopang oleh kondisi perekonomian.
"Saat ini, IHSG terlihat memiliki kekuatan yang cukup besar untuk dapat melanjutkan penguatannya. Rilis data perekonomian menunjukkan bahwa kondisi perekonomian dalam keadaan terkendali dan stabil, sehingga dapat menopang pola gerak IHSG," tuturnya dalam ulasan di Jakarta.Â
Dia juga menambahkan bahwa harga komoditas yang fluktuatif akan memberikan warna pada pola gerak IHSG.
"Harga komoditas yang masih berfluktuasi akan memberikan warna terhadap pola gerak IHSG. Hari ini IHSG berpotensi melaju naik dengan kisaran 6.171-6.389,"Â kata William.Â
Sementara itu, Analis PT Binaarta Sekuritas, Reza Priyambada memproyeksikan gerak IHSG berpeluang menguat pada perdagangan saham hari ini.Â
"IHSG akan berada pada kisaran support di 6.319-6.325 dan resisten 6.385-6407. Pergerakan IHSG yang kembali mampu menguat hampir mendekati perkiraan level tertinggi yang dapat dicapai," ujarnya.
Sementara itu, Analis dari Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengungkapkan, IHSG berpotensi dalam koreksi wajar.
"Diperkirakan IHSG cenderung bergerak mendatar hingga terkoreksi dengan rentan pergerakan 6.280-6.370," tukasnya.Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement