Liputan6.com, Jakarta - Salah satu rumah produksi di Indonesia MD Pictures akan melepas saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) pada 2018.
Perseroan telah melakukan mini public expose ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (4/5/2018). "PT MD Pictures Tbk akan IPO," ujar Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan, perseroan yang produksi film ayat-ayat cinta, Habibie Ainun tersebut akan lepas 15 persen-20 persen saham ke publik.Perseroan telah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas untuk bantu pelaksanaan IPO. Hamdi menuturkan, dana IPO perseroan akan digunakan untuk modal kerja.
Adapun MD Pictures merupakan salah satu rumah produksi pertama yang IPO di BEI. Hal tersebut dinilai dapatmemberikan pilihan bagi investor untuk investasi di pasar saham Indonesia.
"Dampaknya positif. Investor makin banyak pilihan," kata Hamdi.
Â
Konsultan Keuangan: IPO Itu Tak Sulit
Sebelumnya, melakukan penawaran saham perdana atau atau initial public offering (IPO) saat ini terhitung tidak sulit. Hal tersebut diungkapkan oleh CEO BDO Indonesia Thano Tanubrata.
Untuk diketahui, BDO adalah perusahaan jasa konsultan keuangan. BDO memiliki lebih dari 1.400 kantor di 159 negara.
Dalam acara "Road to Go Public Gathering With BDO Indonesia" di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Thano mengatakan bahwa melakukan IPO sekarang lebih mudah.
"Menjalankan bisnis seperti IPO saat ini lebih mudah. Hal itu terbantu oleh kebijakan baru dan situasi yang positif," ucapnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu 14 Februari 2018.
Sementara itu, Managing Partner of Valuation BDO Indonesia Panca Arief Jatmika menjelaskan, terdapat tiga tahapan yang harus ditempuh agar bisa memulai IPO.
"Pertama adalah penelaahan, lalu persiapan, baru memulai pelaksanaan IPO dan ekspansi bisnis," tukas dia.
Dia kemudian mengemukakan, penelaahan harus dilaksanakan untuk menakar faktor internal dan eksternal apa saja yang akan memengaruhi kesuksesan dalam IPO. Fase tersebut dipraktikkan dengan cara penelaahan uji tuntas, penelaahan manajemen risiko perusahaan, dan penelaahan proyeksi bisnis.
"Itu akan memberikan gambaran seputar posisi perusahaan dan prospek bisnis ke depan," tukasnya.
Pada tahap persiapan, Panca menuturkan, calon emiten harus melakukan beberapa hal, seperti valuasi saham, restrukturisasi, dan mencari calon investor jika dibutuhkan.
Terakhir, ketika IPO sudah bisa dilakukan, maka emiten sudah dapat memulai ekspansi bisnisnya. "Dalam pelaksanaan IPO, dana di dalamnya bisa digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis," pungkas dia.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement