Eksklusif Bos BEI: Koleksi Tengkorak Ingatkan Manusia itu Sama

Seseorang harus punya hobi apapun itu. Kalimat tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Mei 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2018, 08:00 WIB
Tito Sulistyo
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, Jakarta, Rabu (16/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Seseorang harus punya hobi apapun itu. Kalimat tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio. Di tengah kesibukannya sebagai orang nomor satu di Bursa Efek Indonesia (BEI), pria kelahiran 5 Juli 1955 ini pun memiliki hobi cukup unik.

Salah satunya mengkoleksi barang-barang bernuansa tengkorak.Tito mulai suka tengkorak sejak duduk di bangku kuliah. Ia menilai, tengkorak tidak membedakan seseorang mulai dari gender, ras, kedudukan, posisi dan sebagainya.

"You are look the same. Itu ingatkan saya kalau suatu saat saya akan seperti itu. Bahwa beda cuma satu hidung terbalik. Sama semua. Reminder buat saya. Ingatkan saya kaki selalu di tanah kalau saya lihat tengkorak,” ujar Tito.

Selain koleksi tengkorak, lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia ini juga hobi naik motor. Dengan naik motor, menurut Tito dapat membuat dirinya fokus untuk mengerjakan sesuatu. Ingin tahu bagaimana cerita koleksi tengkorak dan pengalaman menarik saat naik motor.

Berikut wawancara Liputan6.com dengan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio:

Sejak kapan suka koleksi barang tengkorak?

Mahasiswa senang melihat tengkorak. Lama-lama baru sadar tengkorak tidak ada gender, ras, suku, kedudukan, posisi, anak gembel, anak presiden. You are look the same.

Itu ingatkan saya bahwa suatu saat akan seperti itu. Bahwa beda cuma satu hidung terbalik, sama semua. Reminder buat saya. Ingatkan saya kaki selalu di tanah kalau saya lihat tengkorak.

Apakah ada kaitannya dengan investasi saham?

Enggak. Tengkorak reminder ingetin kaki di tanah. Saya tidak boleh investasi di saham. Tetapi dulu musuh investasi keserakahan. Lihat tengkorak ingatkan kamu tidak boleh serahkah. Musuh investasi keserakahan.

Biasanya koleksi barang tengkorak dari mana?

Macam-macam sekarang banyak dari teman.Tetapi oleh-oleh tengkorak melulu dari teman lama-lama juga bosan. Akan tetapi sering beli.

Berapa jumlah koleksi barang tengkoraknya?

Di sini (ruang kantor) 200. Di rumah sedikit.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Koleksi Tengkorak dari Dalam dan Luar Negeri

Tito Sulistyo
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, Jakarta, Rabu (16/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tidak takut pak melihat tengkorak, biasanya orang takut?

It reminder. Mengingat orang itu sama. Gender, laki, perempuan, operasi, rambut Anda keriting, pakai kacamata, semua sama. Suatu saat sama. Balik Anda kayak begini. Reminder buat saya.

Ada tidak koleksi barang tengkorak yang berkesan?

Sebenarnya yang saya senang yang saya pakai. Saya selalu pakai punya dua. Reminder saya lihatin. Di sini. Yang lain dipajang, ditaruh sama. Pengingat.

Biasanya dapat koleksi barang tengkorak dari dalam negeri atau luar negeri?

Banyak sama. Ada dalam dan luar negeri. Macam-macam. Lebih banyak di Indonesia. Di Bali ada toko khusus. Basic reminder tengkorak itu buat saya.

Berapa harga koleksi tengkorak paling mahal dan murah?

Paling murah digratiskan. Paling mahal ada satu tengkorak dari kristal. Teman-teman oleh-oleh. Lumayan mahal. A couple beberapa ribu dolar Amerika Serikat. 2.000-3.000. Dikasih orang. 4-5 tahun lalu, Ada teman dari luar negeri. Muhammad Ali. Yang lain tidak terlalu mahal. Beberapa ratus ribu.

 

 


Waktu Luang

Tito Sulistyo
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, Jakarta, Rabu (16/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bagaimana menghabiskan waktu luang?

Naik motor. Prinsipnya begini naik motor. Naik motor itu hadapin mata mesti kebuka, kaki kamu tegap di bawah. Tangan kamu harus tahan. Kamu harus bernafas. Kamu menghadapi diri sendiri.

Kalau naik mobil, ada yang masih dibantu. Oke. Itu yang saya senang. Berpikir yang Anda mau. Tidak ada yang ganggu. Di pesawat masih ada yang ganggu orang. Naik motor enggak. Saya lakukan itu sudah cukup lama. Setiap minggu naik motor membantu membuat saya tidak pikun. Sabtu dan Minggu naik 1-2 jam keliling.

Suka touring dengan naik motor?

Dulu Jakarta-Bali, Jogya-Surabaya tidur, atau Medan ke Bukit Tinggi, Surabaya-Bali, Banyuwangi-Bali, 4-5 jam cukup.

Ada pengalaman menarik saat touring dengan motor?

Banyak pengalaman menarik. Mulai teman jatuh. Amit-amit teman tutup usia, tidak pernah. Salah jalan. Medan sipirok 9 jam. Dari Sipirok mau ke Bukit Tinggi mau ke Padang salah jalan jam 11 malam baru capai. Capek setengah mampus. Kayak dimapram dilakukan tidak enak tapi kalau diingat-igat enak banget. Paling ingat naik motor. Yang paling challenge justru persiapan,sepatu, bajunya. Itu yang menyenangkan.

Berapa lama persiapannya?

Kalau kita di grup sekarang, dua bulan sebelumnya sudah exited. Beli kaos ini. Tetapi itulah orang tidak punya hobi. Orang hidup harus punya hobi. If you don’t have hobby you just wanna wake up in the morning don’t wanna to do. Kadang saya bangun motor lihat, panasin. Sore itu balik padahal motor yang sama. Punya sesuatu yang Anda lakukan kalau enggak you wake up in the morning don’t know what to do. Orang hidup perlu punya hobi apapun itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya