Rupiah di Posisi 14.258 per Dolar AS, IHSG Naik Tipis

Sektor tambang pimpin penguatan terbesar sehingga topang laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal sesi perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jun 2018, 09:23 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2018, 09:23 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (28/6/2018), IHSG naik tipis 4,03 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.791,58. Indeks saham LQ45 menguat tipis 0,11 persen ke posisi 902.

Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih bergerak naik terbatas. IHSG mendaki 2,5 poin atau 0,04 persen ke posisi 5.790. Indeks saham LQ45 naik 0,14 persen ke posisi 902.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.798,49 dan terendah 5.787,92. Sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 77 saham melemah dan 98 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 21.606 kali dengan volume perdagangan 489,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 302,8 miliar. Investor asing jual saham Rp 18,25 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.268.

Sebagian besar sektor saham menguat dengan sektor tambang catatkan penguatan terbesar. Sektor tambang naik 0,62 persen, diikuti sektor saham aneka industri menguat 0,54 persen dan sektor saham pertanian menanjak 0,31 persen. Sektor saham infrastruktur turun 0,24 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham MITI naik 15,24 persen ke posisi Rp 121 per saham, saham BIPI menguat 12,50 persen ke posisi Rp 63 per saham, dan saham IIKP mendaki 8,18 persen ke posisi Rp 238 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SDMU melemah 10,75 persen ke posisi Rp 166 per saham, saham BIMA susut 6,67 persen ke posisi Rp 70 per saham, dan saham PKPK tergelincir 4,46 persen ke posisi Rp 150 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi dengan kecenderungan melemah. Indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,44 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,30 persen, indeks saham Shanghai turun 0,21 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,16 persen. Sedangkan indeks saham Singapura menguat 0,24 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG melemah 0,65 persen pada perdagangan kemarin didorong saham bank. IHSG melemah didorong sentimen global karena terdapat ketidakpastian.

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak konsolidasi pada perdagangan saham Kamis 28 Juni 2018 Meski begitu, IHSG diharapkan dapat kembali menguat di tengah pelemahan kurs rupiah.

"IHSG berpeluang konsolidasi di kisaran 5.739 hingga 5.883," kata Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji dalam ulasannya di Jakarta, hari ini. 

Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi, hari ini IHSG masih akan melanjutkan konsolidasi.

"Hingga akhir pekan, IHSG diprediksi akan terkonsolidasi. Dan kisarannya berada pada rentang 5.770 sampai 5.824," ungkap Lanjar.

Berbeda, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya meramalkan IHSG akan menguat. Ia menuturkan IHSG belum akan bergerak fluktuatif di tengah penantian rilis data perekonomian suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Untuk diketahui, jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Juni 2018 diselenggarakan Bank Indonesia pada Kamis-Jumat, 28-29 Juni 2018.

"Gejolak nilai tukar rupiah untuk saat ini masih memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG. Rentan pergerakan berada di level 5.779-5.998," kata dia.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.

Bursa Asia Melemah ke Level Terendah dalam 9 Bulan

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Bursa saham Asia merosot ke posisi terendah dalam sembilan bulan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penurunan bursa saham Asia terjadi di tengah kekhawatiran kebijakan perdagangan pemerintah Amerika Serikat (AS).

Kebijakan perdagangan AS dikhawatirkan dapat menekan perumbuhan ekonomi global. Selain itu, AS juga mengubah pendekatannya untuk mengekang investasi China di perusahaan teknologi AS.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turu 0,25 persen ke level terendah dalam sembilan bulan. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei susut 0,30 persen. Demikian mengutip laman Reuters.

Harga minyak Amerika Serikat (AS) ditransaksikan di posisi USD 72,50 per barel. Di awal perdagangan pada pasar Asia, harga minyak AS melemah 0,37 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya