Saham Facebook Terjun Bebas, Investor Milenial Berebut Beli

Investor milenial tertarik membeli saham Facebook yang harganya jatuh.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Jul 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2018, 06:00 WIB
Seratus Potongan Karton Mark Zuckerberg Berjejer di Halaman Gedung Capitol AS
Awak media mengambil berita di 100 di dekat potongan karton CEO Facebook Mark Zuckerberg yang berjejer di halaman Capitol AS di Washington DC (10/4). (Zach Gibson / Getty Images / AFP)

Liputan6.com, New York - Saham Facebook jatuh 19 persen pada penutupan Kamis, 27 Juli 2018. Ini artinya Facebook kehilangan sekitar USD 120 miliar atau setara Rp 1.737 triliun (1 USD = Rp 14.413).

Harga saham Facebook pun turun menjadi USD 176 per lembar, padahal pada pembukaan Senin lalu harganya masih USD 210 per lembar. Tentunya, muncul bermacam reaksi pada kejatuhan ini, apalagi belum ada perusahaan yang sahamnya jatuh separah Facebook.

Namun, para investor milenial justru melihat kesempatan pada turunnya saham Facebook. Jumlah investor milenial yang memiliki saham Facebook pun meningkat ketimbang minggu sebelumnya, demikian laporan Business Insider seperti ditulis Sabtu (28/7/2018).

Berdasarkan data dari Robinhood --aplikasi jual-beli saham yang populer di kalangan anak-anak muda-- sedikitnya 27 ribu pengguna langsung buru-buru membeli saham Facebook pada Kamis pagi.

Popularitas mendadak ini membawa Facebook sebagai salah satu dari lima saham paling dicari di aplikasi tersebut. Pada Juni lalu, Facebook berada di peringkat 10.

Meski turun sampai 20 persen, tapi sebetulnya saham Facebook belum berada di posisi titik nadir. Sebab, harga sahamnya masih sama seperti awal tahun ini. Menurut data histori Yahoo Finance, pada awal Mei lalu, saham Facebook berada di kisaran USD 170 dolar sampai kemudian terus konsisten menanjak sampai USD 215 pada Rabu lalu.

Beberapa faktor yang membuat Facebook kontroversial di tahun ini adalah isu privasi, perkembangan pengguna yang stagnan, dan terbelit kontroversi sosial dan politik.

Saham Tumbang, Posisi Bos Facebook sebagai Orang Terkaya Ikut Merosot

Mark Zuckerberg Hadapi  Kongres Amerika Serikat
CEO Facebook Mark Zuckerberg memberikan kesaksian di hadapan Kongres dan Senat Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, Senin (10/4). Mengenakan jas hitam, Zuckerberg bisa dibilang cukup tenang dan serius dalam menjawab pertanyaan. (AP /Andrew Harnik)

Penurunan nilai saham Facebook yang terjadi pada penutupan saham Rabu, 25 Juli 2018, berimbas pada harta sang CEO, Mark Zuckerberg. Forbes melaporkan, kekayaan Zuckeberg terjun bebas sebanyak US$ 18,8 miliar atau setara Rp 272 triliun.

Parahnnya, penurunan harta Zuckerberg ini terjadi hanya dalam waktu dua jam. Hal ini membuat kekayaan Zuckerberg turun dari angka Rp 1.191 triliun ke angka US$ 63,6 miliar atau setara Rp 919 triliun.

Mengingat nilai kekayaannya turun dratis, posisi bos Facebook sebagai daftar orang terkaya nomor empat pun harus merosot. Dikutip dari Forbes Real-Time Rangkings, Jumat, 27 Juli 2018, kini posisi Zuckerberg ada di urutan delapan atau turun empat peringkat.

Padahal, majalah Forbes mencatat, nilai kekayaan Zuck pernah mencapai US$ 82,4 miliar atau setara Rp 1.191 triliun. Hal itu tidak lepas dari kesuksesan Facebook yang turut mendongkrak harta sang pendiri. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya