Rupiah di Posisi 14.770 per Dolar AS, IHSG Melemah 42,96 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah di zona merah selama sesi pertama. Investor asing masih lanjutkan jual saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Sep 2018, 13:07 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 13:07 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah di zona merah selama sesi pertama. Investor asing masih lanjutkan jual saham.

Pada penutupan sesi pertama, Selasa (4/9/2018), IHSG melemah 42,96 poin atau 0,72 persen ke posisi 5.924,61. Indeks saham LQ45 melemah 0,80 persen ke posisi 933,99. Seluruh indeks saham acuam kompak tertekan.

Sebanyak 243 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 105 saham diam di tempat dan 89 saham menguat. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 5.97873 dan terendah 5.924,12.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 145.504 kali dengan volume perdagangan saham 4,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 122,55 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.770.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham industri dasar melemah 1,24 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan susut 1,07 persen dan sektor saham keuangan melemah 0,96 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham SMDM naik 12,08 persen ke posisi 167 per saham, saham BMAS melonjak 8,24 persen ke posisi 368 per saham, dan saham SHID mendaki 9,13 persen ke posisi 2.390 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MOLI turun 16,88 persen ke posisi 985 per saham, saham ABMM susut 16,67 persen ke posisi 1.850 per saham, dan saham ARTA tergelincir 15,33 persen ke posisi 232 per saham.

Sedangkan bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,70 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,34 persen, dan indeks saham Thailand menanjak 0,01 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 1,09 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul indeks saham Singapura mendaki 0,13 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,52 persen.

 

Awal Sesi Perdagangan, IHSG Menghijau

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Investor asing melakukan aksi beli.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa 4 September 2018, IHSG menguat 7,18 poin atau 0,12 persen ke posisi 5.974,76.

Penguatan tersebut berlanjut pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB dengan menguat tipis 4,31 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.972,60.

Indeks saham LQ45 ikut naik 0,09 persen ke posisi 942,07. Seluruh indeks saham acuan kompak berada di zona hijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.978,73 dan terendah 5.970,65

Sebanyak 95 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 52 saham melemah dan menekan IHSG. Selain itu 116 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 9.292 kali dengan volume perdagangan 91 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 104,2 miliar.

Investor asing beli saham Rp 4,12 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.810.

Hari ini, sektor saham yang menguat dan melemah sama besar. Sektor tang menguat adalah pertambangan, kontruksi, infrastruktur dan keuangan.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham SMDM mendaki 7,38 persen ke posisi Rp 160 per saham, saham LRNA naik 6,86 persen menjadi Rp 109 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TMPO turun 9,26 persen ke posisi Rp 155 per saham, saham MOLI merosot 5,06 persen ke posisi Rp 1.120 per saham.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya