Gandeng Perusahaan China, Grup Astra Masuk Bisnis Fintech

PT Astra International Tbk (Astra), melalui anak perusahaannya PT Sedaya Multi Investama gandeng WeLab, perusahaan China bentuk perusahaan fintech.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Sep 2018, 21:14 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2018, 21:14 WIB
(Foto: Dok PT Astra International Tbk)
Grup Astra masuk bisnis financial technology (Foto: Dok PT Astra International Tbk )

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (Astra), melalui anak perusahaannya PT Sedaya Multi Investama (SMI), dan WeLab, perusahaan teknologi di Tiongkok dan Hong Kong yang bergerak pada bidang pembiayaan konsumen, membentuk perusahaan pada bidang financial teknologi (fintech), PT Astra WeLab Digital Arta (AWDA).

AWDA bertujuan menyediakan produk dan solusi finansial melalui pengembangan teknologi big-data terkini guna membantu konsumen yang belum memiliki akses terhadap pinjaman untuk mencapai kebebasan finansial melalui akses yang lebih baik dan efisien terhadap pinjaman.

AWDA akan menawarkan produk pinjaman yang dapat diakses melalui aplikasi mobile kepada konsumen ritel dan juga menyediakan solusi finansial berbasis teknologi kepada konsumen korporasi.

Melihat pesatnya pertumbuhan pengguna smartphone (pertumbuhan CAGR sebesar 10,5 persen hingga 2021, konektivitas internet yang tinggi (tingkat penetrasi internet sebesar 55 persen dan besarnya populasi generasi muda yang merupakan pengguna aktif platform digital, Indonesia merupakan pasar yang menarik untuk perkembangan inovasi fintech.

AWDA bertujuan memenuhi kebutuhan pinjaman di pasar dengan menyediakan pinjaman bagi konsumen melalui mobile platform yang inovatif.

AWDA terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor registrasi S-626/NB.213/2018 dan diharapkan dapat meluncurkan aplikasi mobile-nya, Maucash, pada kuartal III 2018.

Diharapkan dapat memberikan pengalaman dalam memperoleh pinjaman yang nyaman yang seluruhnya dilakukan secara online, sehingga konsumen dapat memperoleh pinjaman di mana saja dan kapan saja secara cepat.

AWDA menggunakan analisa big data untuk menghasilkan pemahaman secara mendalam dan penilaian kelayakan konsumen penerima pinjaman secara lebih baik.

AWDA dapat memperoleh manfaat dari brand Astra yang baik di dalam negeri, jaringan distribusi yang luas serta reputasi kuat Astra pada bidang jasa keuangan dan distribusi otomotif, sekaligus memanfaatkan teknologi kredit proprietary dan fintech know-how yang dimiliki WeLab untuk menghasilkan produk finansial yang inovatif.

"Kami berharap dapat memperluas portofolio digital kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia," ujar Direktur Astra Suparno Djasmin, seperti dikutip dari keterangan tertulis Rabu (5/9/2018).

"Kami terus berusaha mencari mitra yang merupakan perusahaan terdepan dalam industrinya dan kami yakin WeLab merupakan yang terdepan dalam inovasi fintech. Melalui kemitraan dengan WeLab, kami ingin menawarkan solusi mutakhir untuk memberikan manfaat kepada konsumen di seluruh Indonesia,"  tambah dia.

Simon Loong, pendiri dan CEO WeLab, mengatakan, WeLab senang dapat membawa bisnis yang berkembang pesat dengan melakukan ekspansi di luar Tiongkok dan Hong Kong dan membuka pasar ketiga di Indonesia.

"Ekspansi ini menunjukkan bahwa kami memiliki skalabilitas bisnis model berteknologi dan teknologi manajemen risiko big data," ujar Loong/

Ia percaya teknologi canggih , dikombinasikan dengan pengalaman operasional Astra dalam menjalankan berbagai bisnis yang terdepan di pasar Indonesia disertai reputasi Astra yang baik, dapat memberikan pengalaman baru bagi konsumen di Indonesia dalam memperoleh pinjaman.

 

 

Grup Astra Bakal Luncurkan Produk Fintech

(Foto: Liputan6.com/Bawono Y)
Manajemen Astra International berikan paparan pada investor summit 2018 (Foto:Liputan6.com/Bawono Y)

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) akan mengembangkan bisnis perusahaan di bidang keuangan dan teknologi atau disebut financial technology (fintech).

Hal ini sebagai upaya perseroan menyesuaikan dengan pertumbuhan fintech yang pesat di dalam negeri.

Direktur PT Astra International Tbk, Paulus Bambang Widjanarko mengatakan, perseroan tinggal menunggu waktu untuk masuk ke industri fintech.

"Minggu lalu sudah diumumkan bahwa kami punya peer-to-peer landing. Kami tentu akan masuk ke arah sana karena kami punya financing yang kuat. Tinggal tunggu waktunya kami akan masuk ke fintech," tutur dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 28 Agustus 2018.

Meski begitu, Paulus masih enggan memberikan informasi terkait alokasi dana untuk perusahaan berekspansi ke industri fintek. "Alokasi fintek belum bisa di disclose namun kami akan step by stepmasuk ke sana," ujar dia.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Astra International Tbk,Prijono Sugiarto menyatakan, perusahaan akan meluncurkan produk fintech dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat kami juga akan luncurkan salah satu produk fintek kami juga," tutur dia.

Kata Prijono, fundamental keuangan perusahaan mendukung untuk peluncuran fintek tersebut. 

"Modal kami masuk fintech itu ada. Setiap tahun ammount finance yang diberikan pelanggan dari motor dan mobil sudah hampir Rp 80 triliun,” ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya