Sesi I, IHSG Tergelincir 107,69 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah selama sesi pertama perdagangan saham awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Sep 2018, 12:12 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2018, 12:12 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah selama sesi pertama perdagangan saham awal pekan ini.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (17/9/2018), IHSG melemah 107,69 poin atau 1,82 persen ke posisi 5.823,58. Indeks saham LQ45 tergelincir 2,45 persen ke posisi 913,89. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 231 saham melemah sehingga menekan IHSG. 120 saham menguat dan 102 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.911,65 dan terendah 5.823,15.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 231.254 kali dengan volume perdagangan saham 4,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 63,41 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.886.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham aneka industri susut 2,79 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur melemah 2,6 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 2,12 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PKPK naik 34,72 persen, saham MDIA melonjak 18,59 persen ke posisi Rp 185 per saham, dan saham ETWA menanjak 10,59 persen ke posisi Rp 94 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NUSA turun 24,55 persen ke posisi Rp 252 per saham, saham SHID merosot 17,60 persen ke posisi Rp 2.060 per saham, dan saham JIHD tergelincir 9,84 persen ke posisi Rp 440 per saham.

Di bursa saham Asia, sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,62 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,89 persen, indeks saham Shanghai merosot 1,06 persen, indeks saham Singapura turun 0,73 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,45 persen.

 


IHSG Merosot pada Awal Sesi Perdagangan

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan saham hari ini. Adapun rupiah berada di posisi 14.843 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan, Senin 17 September 2018, IHSG melemah 22,85 poin atau 0,39 persen ke posisi 5.908,42. Pelemahan kembali berlanjut pada pembukaan, IHSG turun 28,12 atau 0,47 persen menjadi 5.903,15.

Indeks saham LQ45 juga melemah 0,47 persen ke posisi 928,5. Seluruh indeks saham acuan memerah kecuali DBX.

Sebanyak 77 saham menguat dan membawa IHSG naik. Sementara 55 saham tertekan. Adapun 109 saham diam di tempat.

Adapun hari ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.931,28 dan terendah 5.870,98.

Total frekuensi perdagangan saham pada hari ini sebanyak 5.413 kali dengan volume 137,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 78,1 triliun.

Investor asing jual saham Rp 5,08 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.843.

Seluruh sektor saham memerah. Sektor saham aneka industri melemah 1,39 persen. Kemudian sektor saham infrastruktur turun 0,99 dan manufaktur sebesar 0,63 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PKPK naik 11,11persen ke posisi 160 per saham, saham BKPD naik 8,47 persen ke posisi 64 per saham, dan saham PALM mendaki 7,46 persen ke posisi 288 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain ANDI turun 8,84 persen ke posisi 1.320 per saham dan saham FILM tergelincir 8,21 persen ke posisi 1.230 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya