Sektor Saham Infrastruktur Angkat IHSG 10,68 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan saham Selasa pekan ini. IHSG menguat di tengah aksi jual investor asing.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Okt 2018, 09:14 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 09:14 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan saham Selasa pekan ini. IHSG menguat di tengah aksi jual investor asing.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (16/10/2018), IHSG menguat 10,68 poin atau 0,19 persen ke posisi 5.737,94. Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 waktu JATS. IHSG Mendaki 14,78 poin atau 0,26 persen ke posisi 5.742,04.

Indeks saham LQ45 menanjak 0,44 persen ke posisi 904,30. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat. Pada awal sesi perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.747,20 dan terendah 5.737,94. Sebanyak 107 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 100 saham diam di tempat dan 41 saham melemah.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.663 kali dengan volume perdagangan saham 80,3 juta saham. Nilai transaksi saham Rp 104,8 miliar. Investor asing jual saham Rp 1,52 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.225.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar melemah 0,25 persen. Sektor saham infrastruktur menanjak 1,12 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menguat 0,55 persen dan sektor saham tambang menanjak 0,33 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham SKRN mendaki 9,87 persen ke posisi Rp 1.305 per saham, saham GMFI menanjak 9,21 persen ke posisi Rp 332 per saham dan saham DUCK menguat 7,63 persen ke posisi Rp 1.270 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham LPCK merosot 13,36 persen ke posisi Rp 1.200 per saham, saham BCAP turun 12,35 persen ke posisi Rp 142 per saham, dan saham LPKR merosot 11,03 persen ke posisi Rp 258 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,97 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,70 persen ke posisi 2.160, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,87 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai bertambah 1,12 persen, indeks saham Singapura menguat 0,23 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,97 persen.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Prediksi Analis

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Selasa 16 Oktober 2018. Sentimen global hingga dalam negeri dipandang masih menahan IHSG untuk melaju di zona hijau.

Pengamat pasar modal, Edwin J. Sebayang mengatakan, potensi IHSG terkoreksi pada perdagangan hari ini masih cukup besar.

"Selain perang dagang dan depresiasi rupiah. Dari data ekonomi cukup mengecewakan ya, meskipun trade-nya surplus tapi dari situ sudah kelihatan sekali tanda-tanda pelambatan ekonomi makanya dolar menguat lagi," tutur dia kepada Liputan6.com, Selasa pekan ini.

Edwin menambahkan, peluang kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) juga menjadi sentimen eksternal yang menekan IHSG pada pergerakan indeks hari ini. 

Ia memproyeksikan, IHSG akan berada di level support 5.680 dan resisten di level 5.770.

Setali tiga uang dengan prediksi Edwin, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat meramalkan IHSG berpeluang tertekan dengan range pergerakan 5.669-5.760. 

Di sisi saham rekomendasi, pada hari ini Edwin Sebayang menyarankan untuk mengoleksi saham-saham blue chip atau unggulan untuk dibeli investor.

Saham-sahamnya antara lain seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT H M Sampoerna Tbk (HMSP).

Sedangkan Lanjar memilih saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Medco Energi International Tbk (MEDC), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Sebelumnya, penutupan perdagangan saham Senin 15 Oktober 2018, IHSG melemah 29,23 poin atau 0,51 persen ke posisi 5.727,25.Indeks saham LQ45 susut 0,28 persen ke posisi 900,30. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Sebanyak 296 saham merosot sehingga menekan IHSG. 118 saham menguat dan 106 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.816,04 dan terendah 5.725,58.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya