IHSG Dibuka Naik ke 5.873, Rupiah Menguat Jadi 15.072 per Dolar AS

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian melemah 0,07 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,24 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Nov 2018, 09:16 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2018, 09:16 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Laju IHSG tersebut mengikuti pergerakan bursa saham global.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (2/11/2018), IHSG menguat 37,08 poin atau 0,64 persen ke posisi 5.873. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka mendaki 39,93 poin atau 0,65 persen ke posisi 5.873,82. Indeks saham LQ45 menanjak 0,52 persen ke posisi 930,57. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 145 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 43 saham melemah dan 89 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.879,57 dan terendah 5.857,53. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 22.871 kali dengan volume perdagangan saham 724 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,1 triliun.

Investor asing beli saham Rp 62 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.072.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian melemah 0,07 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,24 persen.

Sedangkan sektor saham aneka industri menanjak 1,13 persen, sektor saham kontruksi menanjak 0,86 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,49 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PTSN naik 21,68 persen ke posisi Rp 550 per saham, saham RELI mendaki 11,40 persen ke posisi Rp 254 per saham, dan saham SDRA menanjak 9,68 persen ke posisi Rp 850 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MPOW merosot 11,54 persen ke posisi Rp 115 per saham, saham ICON tergelincir 9,80 persen ke posisi Rp 92 per saham, dan saham INCF terpangkas 7,83 persen ke posisi Rp 106 per saham.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi Analis

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi memasuki fase konsolidasinya pada perdagangan saham Jumat (2/11/2018). IHSG pada hari ini akan berusaha bergerak mencari tren baru.

Analis menilai, sepinya pendorong sentimen positif hari ini menjadikan IHSG untuk sementara akan terkonsolidasi. "IHSG tampaknya akan bergerak sideways atau konsolidasi akibat sepinya katalis positif dan mengingat telah menguat selama dua hari ini," ujar Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati di Jakarta. 

Suryo mengungkapkan, baik sentimen dalam negeri maupun luar negeri, belum ada yang secara signifikan menahan laju IHSG bergerak melemah.

"Oktober adalah bulan pertama tarif AS-Cina mulai memperlihatkan efek yang dimulai 24 September 2018. Selain dampak perang tarif, adanya golden week juga memperlemah aktivitas manufaktur. Hal ini sebenarnya sesuai ekspektasi pasar," terangnya.

Adapun Suryo memperkirakan IHSG bakal bergerak sideways di support level 5.789 dan resistance level 5.855.

Sementara itu, Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan cenderung memperkirakan IHSG bergerak masih dalam rentang koreksi yang wajar. IHSG bakal terkoreksi wajar di kisaran 5.777-5.912.

Seirama, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya meramal IHSG akan terkonsolidasi wajar pada awal minggu ini. Di awal pekan November, ia memproyeksi IHSG bergerak di rentang 5.745-5.988 pada perdagangan hari ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya