Liputan6.com, Jakarta - Mandiri Sekuritas melalui anak perusahaan Mandiri Securities di Singapura menembus posisi dua besar Blomberg Global Bonds League Table dengan menguasai pangsa pasar 11,7 persen.
Hingga September 2018, Mandiri Securities telah menyelesaikan 7 penerbitan global bond dengan porsi penerbitan sebesar Rp 20 triliun.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan, perusahaan melihat bahwa Mandiri Sekuritas dapat memberikan solusi terlengkap dan inovatif kepada pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia melalui akses pendanaan hingga ke pasar Internasional.
Advertisement
Baca Juga
Dengan berorientasi pada sustainability, kami yakin kehadiran Mandiri Securities di Singapura akan menjadi katalis baru bagi pertumbuhan bisnis Mandiri Sekuritas di masa mendatang,” kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (2/11/2018).
Hingga kuartal III 2018, Mandiri Sekuritas mencatatkan pertumbuhan bisnis 36 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Silvano menjelaskan, pertumbuhan tersebut didorong oleh inovasi layanan investment banking, peningkatan volume transaksi equity brokerage baik nasabah institusi maupun retail, serta ekspansi regional Mandiri Securities.
Dari bisnis investment banking, Mandiri Sekuritas mampu melaksanakan total 30 mandat untuk obligasi dengan porsi senilai Rp 13 triliun, serta menguasai 15 persen pangsa pasar.
Perusahaan juga berhasil merampungkan 5 mandat penjaminan emisi saham dengan nilai penjaminan sebesar Rp 2 triliun, atau mewakili 7 persen pangsa pasar dari seluruu nilai penjaminan yang ada.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Broker Lokal Terbaik
Dengan inistiatif-inisiatif yang dilakukan,Mandiri Sekuritas berhasil menjaga posisi sebagai broker lokal terbaik dengan pangsa pasar 5,1 persen di Bursa Efek Indonesia setelah mencatatkan nilai total transaksi saham sebesar Rp 156 triliun hingga September 2018.
Perusahaan membukukan rata-rata transaksi harian sebesar Rp 881 miliar dengan komposisi 60 persen transaksi yang dilakukan oleh klien institusi dari 40 persen kontribusi dari nasabah retail.
Advertisement