Liputan6.com, Jakarta PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (16/11/2018) ini. Perusahaan dengan kode POLA tersebut menjadi emiten ke-51 yang mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di bursa pada tahun ini.
Direktur Utama PT Pool Advista Finance Asa Mirzaqi mengatakan, POLA berhasil mencetak penjualan sekitar Rp 1,7 miliar lembar saham atau oversubscribed sebanyak 2,12 kali.
Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan melambung 93 poin atau 68,89 persen ke level Rp 228 dari harga IPO Rp 136. Saham POLA ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 1.004 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 22,94 juta.
Advertisement
Baca Juga
Perseroan melepas 800 juta lembar saham kepada publik dengan harga Rp 135 per unit dengan nominal Rp 100 per saham.
Jumlah saham yang akan ditawarkan ke publik tersebut sebesar 40 persen atau setara 23,92 persen saham yang disetor dan ditempatkan penuh setelah IPO.
Dari IPO ini, perusahaan membidik dana sebesar Rp 108 miliar. Dari dana ini, sebesar 50 persen akan digunakan untuk investasi pengembangan infrakstruktur perusahaan, sedangkan sisanya akan diperuntukkan oleh perusahaan yang terafiliasi dengan PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) untuk modal kerja.
Pada saat bersamaan, POLA menerbitkan sebanyak 800 juta waran seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan dari portepel.
Adapun harga pelaksanaan waran sebesar Rp 168. Dari penerbitan waran, POLA akan mengantongi dana sebesar Rp 1,34 miliar.
IPO POLA telah digelar pada 16 November 2018. Adapun penawaran awal dimulai pada 9-12 November 2018. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan pernyataan efektif untuk POLA pada 6 November 2018.
Perseroan yang berdiri pada 2001 ini menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi saham.
Bedasarkan laporan keuangannya, POLA meraup pendapatan sebesar Rp 16,3 miliar dan laba berjalan senilai Rp 22,6 miliar per 31 Juli 2018. (Felicia Margaretha)
BEI Cetak Sejarah Jumlah IPO Terbanyak dalam Setahun
Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) cetak sejarah baru jumlah penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dalam setahun. Di tahun ini tercatat 50 perusahaan melantai di BEI dan merupakan jumlah pencapaian terbanyak BEI semenjak privatisasi pada 1992.
PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) menjadi emiten ke-50 yang tercatat di papan BEI pada tahun ini. Manajemen BEI optimistis jumlah ini akan terus meningkat. Saat ini, masih terdapat 14 perusahaan lagi yang akan IPO di tahun ini.
"Kami berharap akan semakin banyak perusahaan mencatatkan efeknya sebagai pilihan untuk pendanaan jangka panjang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan negara,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Gedung BEI, Jumat (09/11/2018).
Baca Juga
Selain pencatatan saham, sepanjang 2018 telah terbit 79 emisi obligasi dan sukuk dengan total nilai emisi sebesar Rp 97,24 triliun, Surat Berharga Negara (SBN) dengan total nilai emisi Rp 173,78 triliun.
Selain itu juga Exchange Traded Fund (ETF) sebanyak 8 Kontrak Investasi Kolektif dengan total nilai awal penerbitan Rp 53,9 miliar, dan 3 Efek Beragun Aset (EBA) dengan total nilai awal penerbitan Rp 3,62 triliun.
BEI berkomitmen untuk mendorong peningkatan jumlah Perusahaan Tercatat melalui berbagai upaya, termasuk berinteraksi dan secara langsung berperan aktif mendatangi kantong-kantong entrepreneur di berbagai daerah di Indonesia.
Advertisement