IHSG Mendaki 62,79 Poin Jelang Penutupan Perdagangan 2018

10 sektor saham hijau mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 62,79 poin pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Des 2018, 16:28 WIB
Diterbitkan 27 Des 2018, 16:28 WIB
IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG ditopang aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (27/12/2018), IHSG melonjak 62,79 poin atau 1,02 persen ke posisi 6.190,64. Indeks saham LQ45 menguat 0,81 persen ke posisi 987,88. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 275 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 133 saham melemah dan 132 saham diam di tempat. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.191,70 dan terendah 6.157,65.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 382.034 kali dengan volume perdagangan 21,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 187,47 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.568.

Seluruh indeks saham acuan kompak menguat. Sektor saham konstruksi menanjak 2,05 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 1,37 persen dan sektor saham tambang menguat 1,34 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham INTD menguat 34,85 persen ke posisi Rp 178 per saham, saham CANI menanjak 34,18 persen ke posisi Rp 212 per saham, dan saham OCAP melonjak 34,12 persen ke posisi Rp 220 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham GLOB merosot 24,66 persen ke posisi Rp 388 per saham, saham AGRS susut 20 persen ke posisi Rp 232 per saham, dan saham ABMM tergelincir 16,74 persen ke posisi Rp 1.865 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,67 persen, indeks saham Thailand turun 0,19 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,61 persen.

Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,02 persen, indeks saham Jepang Nikkei melonjak 3,88 persen, dan catatkan penguatan terbesar, indeks saham Singapura naik 1,12 persen dan indeks saham Taiwan melonjak 1,72 persen.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, penguatan IHSG ditopang aliran dana investor asing. Hal itu dipengaruhi bursa saham global. “Selain itu berusaha menutup tahun dengan baik. Lebih ke arah konsolidasi untuk dapat meraih angka di atas penutupan tahun sebelumnya,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

IHSG Menghijau pada Awal Sesi Perdagangan

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau ikuti bursa saham global pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu ditopang dari nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis 27 Desember 2018, IHSG menguat 45,66 poin atau 0,75 persen ke posisi 6.173,51. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menanjak 60,42 poin atau 0,9 persen ke posisi 6.188,17. Indeks saham LQ45 menguat 1,18 persen ke posisi 991,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 195 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 39 saham melemah dan 67 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.191,70 dan terendah 6.173,11. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 24.873 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 545,6 miliar. Investor asing jual saham Rp 10,28 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.554.

10 sektor saham menghijau. Sektor saham industri dasar menguat 1,33 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi menanjak 1,21 persen dan sektor saham tambang mendaki 1,17 persen.

Saham-saham yang menguat pada Kamis pagi ini antara lain saham HDFA menguat 34,12 persen ke posisi Rp 228 per saham, saham APII menanjak 25 persen ke posisi Rp 320 per saham, dan saham JSPT mendaki 24,50 persen ke posisi Rp 1.245 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MRAT merosot 30,06 persen ke posisi Rp 121 per saham, saham PNSE melemah 22,22 persen ke posisi Rp 700 per saham, dan saham MERK tergelincir 13,25 persen ke posisi Rp 4.060 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,67 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,32 persen, indeks saham Jepang Nikkei meroket 3,58 persen, dan bukukan penguatan terbesar.

Selanjutnya, indeks saham Shanghai naik 0,78 persen, indeks saham Singapura menanjak 1,7 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 1,54 persen.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya