Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat di awal perdagangan Selasa pekan ini. IHSG diperkirakan melemah dengan diperdagangkan pada level 6.123-6.421.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (8/1/2019), IHSG naik 5,039 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.292,26. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 5,039 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.295,92. Indeks saham LQ45 naik 0,14 persen ke posisi 1.004,14.
Sebanyak 120 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 35 saham melemah dan 115 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.298,88 dan terendah 6.291,71.
Advertisement
Baca Juga
Dari 10 sektor pembentuk indeks, terdapat tiga sektor yang melemah dan lainnya menguat. Tiga sektor yang melemah adalah perkebunan, barang konsumsi dan kontruksi.
Sektor saham aneka industri menguat 0,81 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul kemudian sektor perdagangan yang menguat 0,39 persen dan sektor industri dasar tang naik 0,39 persen.
Total frekuensi perdagangan saham 20.389 kali dengan volume perdagangan saham 903 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 381 miliar. Investor asing beli saham Rp 7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.043.
Saham-saham yang mampu catatkan penguatan antara lain saham FOOD melonjak 68,89 persen ke posisi Rp 228 per saham, saham RELI menanjak 24,81 persen ke posisi Rp 24,81 per saham, dan saham ENRG meroket 8,57 persen ke posisi Rp 77 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BIKA susut 11,29 persen ke posisi Rp 220 per saham, saham ERTX merosot 8,33 persen ke posisi Rp 110 per saham, dan saham SOSS tergelincir 6,80 persen ke posisi Rp 480 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
IHSG diprediksi akan terkoreksi wajar pada perdagangan saham Selasa (8/1/20191). IHSG diperkirakan melemah dengan diperdagangkan pada level 6.123-6.421.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG berpotensi terkoreksi dengan berada di support dan resistance pada level 6.231-6.317. Penguatan mata uang rupiah faktanya belum mampu mengkerek IHSG untuk berlabuh di zona hijau hari ini.
BACA JUGA
Menurut dia, investor kedepannya akan memperhatikan sejauh mana prospek negosiasi perang dagang antar dua negara besar yakni Amerika Serikat (AS)-China. Fluktuasi harga minyak dunia juga diperkirakan masih akan menghiasa pola IHSG untuk beberapa waktu mendatang.
Dia menyarankan, tetap waspadai rilis data-data ekonomi global ke depan. Terutama sentimen yang berpotensi mempengaruhi IHSG serta pergerakan rupiah dan pergerakan indeks global.
"Dari dalam negeri trader akan menanti data dari penjualan mobil. Termasuk posisi (stance) dari bank sentral AS The Fed terkait suku bunga beberapa waktu nanti," ujarnya di Jakarta.
Adapun Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati menjelaskan IHSG berpeluang terkoreksi di tengah kepastian global hari ini. IHSG secara teknikal terkoreksi pada kisaran 6.123-6.421.
Advertisement