10 Sektor Saham Menghijau, IHSG Menguat Terbatas

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Jan 2019, 09:14 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2019, 09:14 WIB
Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal perdagangan saham Kamis pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (17/1/2019), IHSG menguat terbatas 8,04 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.421,40. Indeks saham LQ45 naik 0,20 persen ke posisi 1.023,60. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Penguatan IHSG pun berlanjut pada pukul 09.00 waktu JATS. IHSG menanjak 17,15 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.430,68. Indeks saham LQ45 menguat 0,29 persen ke posisi 1.024. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 131 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 27 saham melemah dan 124 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.432,85 dan terendah 6.421,40.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 14.400 kali dengan volume perdagangan 272,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 247,3 miliar. Investor asing beli saham Rp 5,26 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.138.

10 sektor saham menghijau. Sektor saham tambang naik 1,17 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menguat 0,73 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,40 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CANI melonjak 24,76 persen ke posisi 262 per saham, saham AGRS meroket 24,60 persen ke posisi 466 per saham, dan saham TIRA bertambah 19,87 persen ke 374 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BPTR turun 10,26 persen ke posisi 70 per saham, saham INCF susut 5,14 persen ke posisi 332 per saham, dan saham BGTG melemah 4,55 persen ke posisi 105 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,19 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,08 persen dan indeks saham Singapura merosot 0,27 persen, serta indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 0,16 persen.

Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,08 persen, indeks saham Taiwan menanjak 0,16 persen.

 

Prediksi Analis

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

IHSG akan bertengger di zona hijau di kisaran support dan resistance pada level 6.380-6.420. Analis PT Panin Sekuritas, William Hartanto menuturkan, pengujian IHSG ke level 6.400 sebagai support baru tahap pertamanya telah usai.

Penguatan IHSG didukung aksi beli saham oleh investor asing sejak awal 2019. Oleh sebab itu, Hartanto optimistis IHSG masih akan berlanjut menguat pada perdagangan saham hari ini. 

"IHSG berpotensi bergerak ke zona hijau dengan diperdagangkan pada level 6.380-6.420," ujar dia Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Kendati demikian, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi berpendapat lain. Kata dia, secara teknikal kecenderungan IHSG kali ini berpeluang tertekan.

"Stochastic bergerak pada area overbought dengan momentum yang jenuh beli. Ini menjadi signal negatif pada perdagangan selanjutnya. Sehingga diperkirakan IHSG akan terkoreksi support dan resistance di rentang 6.369-6.425," ujar dia.

Adapun saham yang dianjurkan oleh Hartanto pada hari ini antara lain saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Kemudian Lanjar Nafi merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), serta PT United Tractors Tbk (UNTR).

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya