Liputan6.com, Jakarta - Total transaksi harian saham mencapai Rp 18,3 triliun pada perdagangan saham sesi pertama Kamis (31/1/2019). Transaksi saham melonjak tersebut didorong saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) di pasar negoisasi.
Berdasarkan data RTI, saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) menguat 7,54 persen ke posisi 2.097 per saham. Total frekuensi perdagangan saham satu kali dengan nilai transaksi Rp 13 triliun.
Volume perdagangan saham 6,1 miliar saham. Di pasar negoisasi, saham SMCB sempat berada di level tertinggi 2.097 dan terendah 2.097.
Advertisement
Transaksi saham SMCB tersebut kemungkinan difasilitasi oleh PT BNI Sekuritas dan PT HSBC Sekuritas Indonesia. Transaksi saham BNI Sekuritas dan HSBC Sekuritas Indonesia masing-masing Rp 13,1 triliun dan Rp 13 triliun.
Baca Juga
Di pasar regular, saham SMCB naik tipis 1,02 persen ke posisi Rp 1.975 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.336 kali dengan volume perdagangan 6,19 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13 triliun.
Sebelumnya beredar surat Holcim Indonesia kepada seluruh karyawan Holcim Indonesia yang menyebutkan rencana perubahan pengendalian pada Holcim Indonesia dari sebelumnya dikenalikan oleh Holderfin B.V kepada PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) sebesar 80,64 persen dari total modal disetor dan ditempatkan pada Holcim Indonesia. Adapun pengambilalihan diperkirakan selesai pada 31 Januari 2019.
Sementara itu, saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menguat 3,19 persen ke posisi 12.950 per saham. Saham SMGR sempat berada di level tertinggi 13.000 dan terendah 12.750 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.740 kali dengan nilai transaksi Rp 123,4 miliar.
Update:
Saat dikonfirmasi mengenai transaksi saham Holcim Indonesia di pasar negosiasi, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk, Agung Wiharto menuturkan, pihaknya sedang dalam proses selesaikan akuisisi saham PT Holcim Indonesia Tbk. "Iya benar, sudah selesai, bisa dilihat di bursa," ujar Agung saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, usai selesaikan transaksi di pasar saham, pihaknya akan sampaikan ke publik mengenai hal tersebut. Kemudian melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Semen Indonesia Caplok 80,6 Persen Saham Holcim
Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales & Purchase Agreement) untuk mengambil alih sejumlah 6,17 miliar saham atau setara 80,6 persen kepemilikan saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).
Nilai transaksi pengambilalihan ini senilai USD 917 juta. Angka ini akan disesuaikan berdasarkan kondisi pada saat penyelesaian transaksi pada 12 November pukul 19.00 WIB. Transaksi akuisisi ini akan dilakukan melalui PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) yang merupakan anak perusahaan Semen Indonesia.
Holcim Indonesia merupakan perusahaan semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki 4 pabrik semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas ready-mix.
"Pengambilalihan saham Holcim Indonesia ini akan semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar domestik," ujar Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso dalam keterangan tertulis, Selasa 13 November 2018.
Semen Indonesia akan dapat memperluas jaringan pabrik semennya di dalam negeri, memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan, meningkatkan efisiensi khususnya biaya distribusi dan bahan baku, sekaligus memperkuat posisi bisnis ready mix dengan berbagai variasi produk dan solusi yang dapat meningkatkan nilai tambah kepada para stakeholders.
Holcim Indonesia juga telah menerapkan teknologi bahan bakar dari limbah yang nantinya dapat disinergikan secara luas di seluruh fasilitas Semen Indonesia Group, sehingga dapat semakin meningkatkan efisiensi biaya.
Industri semen di Indonesia masih memiliki tingkat pertumbuhan yang prospektif dan menjanjikan, yang didukung oleh kelanjutan program investasi pemerintah dan swasta, seperti Program Satu Juta Rumah, berbagai proyek infrastruktur pemerintah, berbagai proyek properti yang dikembangkan oleh sektor swasta, serta konsumsi retail.
Hendi melanjutkan, pengambilalihan saham ini akan memberikan tambahan kapasitas dan jangkauan geografis yang semakin luas bagi Semen Indonesia Group untuk mampu menangkap peluang pertumbuhan industri semen domestik, serta mampu memperkuat ketahanan industri semen BUMN di Indonesia.
Saat ini di Indonesia terdapat 15 perusahaan semen dengan kapasitas terpasang sekitar 107 juta ton per tahun, dimana 63 persen dari kapasitas (capacity share) tersebut dikuasai oleh pihak swasta dan pemain asing (global).
“Kami bersyukur dapat mengumumkan transaksi pengambilalihan saham yang transformasional bagi Semen Indonesia Group untuk dapat mempertahankan posisi sebagai market leader di Indonesia," kata Hendi.
Hendi menambahkan, akuisisi ini akan memperkuat jaringan penjualan dan produksi yang lebih luas, meningkatkan kemampuan untuk menawarkan produk yang semakin beragam bagi para pelanggan, serta menawarkan berbagai peluang yang lebih baik bagi para karyawan, pemasok, para rekanan dan pemangku kepentingan perusahaan.
Selain akan menjadikan Semen Indonesia Group sebagai perusahaan semen terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahun, transaksi ini juga merupakan wujud nyata sumbangsih BUMN dalam meningkatkan ketahanan industri semen nasional yang akan mendukung pembangunan berkesinambungan di Tanah Air.Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Â
Advertisement