IHSG Menguat, Rupiah Sentuh 13.973 per Dolar AS

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.564,3 dan terendah 6.551,2.

oleh Nurmayanti diperbarui 01 Feb 2019, 09:12 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 09:12 WIB
Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menghijau pada perdagangan Jumat pekan ini. Bahkan nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke posisi 13.973.

Pada pra perdagangan saham, Jumat (1/2/2019), IHSG naik 19,08 poin atau 0.29 persen ke posisi 6.552,05. IHSG kembali menguat pada pukul 09.00 wib sebesar 28,4 poin atau 0,44 persen menjadi 6.561,43.

Adapun indeks saham LQ45 mendaki 0,53 persen ke posisi 1.044,5. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 145 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Kemudian 24 saham melemah dan 111 saham diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.564,3 dan terendah 6.551,2. 

Total frekuensi perdagangan saham mencapai 13.598 kali dengan volume perdagangan 289,8 juta saham dengan nilai transaksi harian saham Rp 260,7 miliar.

Investor asing beli saham Rp 13,119 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.973.

Seluruh sektor saham kompak menguat. Penguatan dipimpin saham konstruksi sebesar 0,74 persen, diikuti sektor keuangan 0,61 persen dan industri dasar 0,59 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham VNS mendaki 10,20 persen ke posisi Rp 108 per saham, saham NUSA menguat 13,64 persen ke posisi 25 per saham, dan saham RIGS mendaki 10,76 persen ke posisi 350 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PSDN merosot 8,76 persen, saham RICY tergelincir 5,26 persen ke posisi 180 per saham, dan saham FREN terpangkas 4,35 persen ke posisi 44 per saham.

 

Prediksi Sebelumnya

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak ke teritori positif pada perdagangan saham Jumat pekan ini (1/2/2019). Mengawal hari pertama di Bulan Februari, IHSG diramal bergerak ke zona hijau dengan diperdagangkan pada kisaran 6.469-6.576.

Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati menjelaskan, pernyataan the Fed yang cenderung lebih bersabar (dovish) terkait rencana kenaikan suku bunga mendorong pergerakan saham Amerika Serikat (AS) melonjak. Apalagi hal ini diikuti dengan laporan laba perusahaan 2018 yang positif.

"Sejalan dengan membaiknya bursa AS ini, maka membuka peluang besar bagi pasar Asia untuk menguat hari ini. Adapun IHSG saya perkirakan akan berada di level 6.445-6.474," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Jumat (01/2/2019).

Seirama, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan, prospek dovish dari tingkat suku bunga the Fed serta pendapatan perusahaan yang solid pada laporan keuangan 2018 menjadi katalis pergerakan ekuitas global di jalur untuk bulan terbaik sejak Maret 2016.

Kendati begitu, ia justru memperkirakan IHSG akan tertekan pada hari ini. Menurutnya, IHSG berpotensi terkoreksi pada kisaran harga Rp 6.445-6.544.

Berbicara saham rekomendasi, Suryo menganjurkan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT JAPFA Tbk (JPFA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Sedangkan Lanjar menyarankan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), serta PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya