IHSG Bakal Memasuki Tren Pelemahan Jangka Pendek

Pelemahan IHSG masih didorong ketidakpastian global yang masih menunggu negosiasi dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).

oleh Bawono Yadika diperbarui 14 Feb 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 06:30 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan tersungkur pada hari ini. IHSG kini memasuki tren pelemahan dalam jangka pendek.

Analis PT Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menuturkan, IHSG kemungkinan akan melaju ke teritori negatif pada kisaran support dan resistance di level 6.392-6.482.

"Secara teknikal, IHSG mulai memasuki tren bearish (melemah) jangka pendek setelah breakdown support dan membentuk pattern double top," ungkapnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Sementara itu, dari sisi global, kata dia, pelemahan masih didorong oleh ketidakpastian global yang masih menunggu negosiasi dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Pelemahan juga diakibatkan minimnya sentimen yang mampu mendorong pergerakan IHSG.

 

Prediksi Sebelumnya

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berbeda, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi justru berpendapat indeks akan menjulang positif pada hari ini. Namun, penguatan IHSG menurutnya belum akan terlampau tinggi.

Oleh karenanya, IHSG masih diprediksikan akan menguat terbatas pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

"IHSG masih akan mencoba menguat bertahan di area level 6400 dengan rentang pergerakan 6380-6473," ujarnya.

Adapun sedikit sentimen positif ini disebabkan Trump mengisyaratkan sikap yang lebih berdamai terhadap China sehingga memicu harapan baru akan terobosan kesepakatan perpanjangan pengenaan tarif pada tensi perdagangan sebelum 1 Maret 2019.

Sedangkan saham-saham rekomendasi di bursa saham, mereka menilai saham yang laik dikoleksi untuk hari ini adalah sebagai berikut:

Lanjar menganjurkan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Kemudian Dennie menyarankan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), serta PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya