Ingin Terbitkan Obligasi, Pemprov Kalsel Konsultasi ke BEI

Pemda perlu menggunakan obligasi daerah sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan.

oleh Bawono Yadika diperbarui 15 Feb 2019, 11:45 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2019, 11:45 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia ([BEI](Kalsel "")) terus mendorong penggunaan obligasi daerah (municipal bond) untuk mendorong pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah daerah (Pemda). Pemerintah Daerah yang sudah tertarik dan akan menerbitkan obligasi adalah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel).

Untuk melaksanakan rencana tersebut, Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Rudy Resnawan pagi ini mengunjungi BEI untuk melakukan pertemuan bisnis (business meeting) terkait manfaat obligasi daerah. Menurut Rudy, business meeting penting guna menyebarkan pentingnya dari suatu obligasi daerah.

"Kebetulan di Indonesia juga belum ada Pemda yang menerbitkan obligasi daerah. Peraturanya juga baru keluar sehingga kami belum tersosialisasi. Kami berbincang dengan Direktur Utama BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait manfaat obligasi sebagai sumber pendanaan," ujarnya di Gedung [BEI](Kalsel ""), Jumat (15/2/2019).

Dia menjelaskan, Pemda perlu menggunakan obligasi daerah sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan. Lantaran, kemampuan untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sendiri terbilang terbatas.

"Tentunya akan kami pertimbangan untuk pemerintah kota yang ada di Kalsel untuk menggali dana karena kemampuan APBD terbatas sehingga memang bisa dipakai sebagai pendanaan pembangunan," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dukungan Masyarakat

20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengungkapkan, potensi investor lokal dan masyarakat daerah sendiri penting dalam mendukung pembangunan daerahnya masing-masing.

"Investasi itu kan butuh biaya yang luar biasa. APBD enggak kuat juga, nah salah satunya dengan obligasi daerah. Tentu potensinya luar biasa karena masyarakat bisa berpartisipasi membangun daerahnya," pungkas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya