Investor Asing Jual Saham, IHSG Merosot 114 Poin

Bursa saham Asia tertekan dan aksi jual investor asing menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Mar 2019, 16:26 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2019, 16:26 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Senin pekan ini. Di sisi lain, nilai tukar rupiah kembali menguat ke posisi 14.180 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (25/3/2019), IHSG merosot 114,02 poin atau 1,75 persen ke posisi 6.411,25. Indeks saham LQ45 tergelincir 2,13 persen ke posisi 1.004,03. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 315 saham melemah sehingga menekan IHSG. 109 saham menguat dan 109 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.474,64 dan terendah 6.391,52.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 479.537 kali dengan volume perdagangan saham 13,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 138,23 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.180.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham barang konsumsi merosot 2,77 persen, dan bukukan penurunan terbesar.

Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 2,46 persen dan sektor saham manufaktur susut 2,23 persen.

Saham-saham yang cetak kenaikan antara lain saham BEEF naik 26,32 persen ke posisi Rp 240 per saham, saham COCO melonjak 23,81 persen ke posisi Rp 650 per saham, dan saham BKDP menanjak 21,31 persen ke posisi Rp 74 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham SIMA merosot 22,62 persen ke posisi Rp 130 per saham, saham GLOB tergelincir 13,64 persen ke posisi Rp 380 per saham, dan saham PEHA terpangkas 11,41 persen ke posisi Rp 2.330 per saham.

Bursa saham Asia kompak merosot. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 2,01 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,92 persen, indeks saham Jepang Nikkei merosot 3,01 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand turun 1,31 persen, indeks saham Shanghai melemah 1,97 persen, indeks saham Singapura merosot 0,91 persen dan indeks saham Taiwan terpangkas 3,74 persen, dan catatkan penurunan terbesar di bursa saham Asia.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, sentimen kuat berasal dari kekhawatiran para pelaku pasar global terkait dengan faktor perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Indikasinya adalah proyeksi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve pada Kamis pekan lalu yang lebih dovish terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi AS yang berpotensi turun menjadi 2,1 persen pada 2019.

"Perlu diketahui, AS adalah negara superpower di bidang ekonomi sehingga pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi global pasti kuat. Dengan demikian, indeks AS, regional Asia, maupun komoditas sedang melemah saat ini," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Sesi I, IHSG Melemah

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada sesi pertama perdagangan saham Senin pekan ini.

Pada sesi pertama, Senin 25 Maret 2019, IHSG merosot 103,08 poin atau 1,58 persen ke posisi 6.422,19. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,99 persen ke posisi 1.005,56. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 284 saham melemah sehingga menekan laju IHSG. 116 saham menguat dan 97 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.474,64 dan terendah 6.421,32.

Total frekuensi perdagangan saham 259.114 kali dengan volume perdagangan 9,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 251,94 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.220.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham aneka industri turun 2,74 persen, dan catatkan pelemahan terbesar.

Kemudian sektor saham barang konsumsi tergelincir 2,16 persen dan sektor saham manufaktur turun 2,01 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham COCO naik 24,76 persen ke posisi Rp 655 per saham, saham GAMA melonjak 15,52 persen ke posisi Rp 67, dan saham BEEF mendaki 13,68 persen ke posisi Rp 216 per saham.

Sedangkan sektor saham yang tertekan antara lain saham ARTO turun 16,17 persen ke posisi Rp 140 per saham, saham OKAS turun 7,74 persen ke posisi Rp 155 per saham, dan saham PEHA tergelincir 7,6 persen ke posisi Rp 2.430 per saham.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,69 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 1,73 persen, indeks saham Jepang Nikkei merosot 3,05 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand terpangkas 0,86 persen, indeks saham Shanghai susut 1,04 persen, indeks saham Singapura melemah 1,26 persen dan indeks saham Taiwan turun 3,73 persen dan bukukan penurunan terbesar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya