Sentimen Resesi AS Mereda, IHSG Berpeluang Menguat

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.356-6.498 pada perdagangan Kamis pekan ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 28 Mar 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2019, 06:30 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di level support dan resistance di 6.356-6.498  pada perdagangan Kamis (28/3/2019).

Fund Manager PT Valbury Capital Management, Suryo Narpati mengungkapkan, kecemasan pasar atas risiko ancaman resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) nampak mengendur.

"Pelaku pasar saat ini akan fokus pada laporan laba perusahaan. Adapun IHSG kemungkinan menguat di 6.447-6.486," ujarnya di Jakarta, Kamis pekan ini.

Meski begitu, secara teknikal, IHSG menunjukan potensi pelemahan lanjutan. Hal itu seiring terbentuknya pola turun yang mengindikasikan IHSG berpeluang terkoreksi cukup signifikan. 

"Secara teknikal, IHSG memang menunjukan potensi untuk tertekan kembali dan kemungkinan diperdagangkan pada kisaran 6.416-6.499," ungkap Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji.

Adapun saham yang dipilih oleh para analis pada perdagangan saham hari ini ialah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Garuda Maintanance Facility AeroAsia Tbk (GMFI).

Kemudian saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), serta PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

 

Perdagangan Kemarin

Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berada di zona merah usai sempat menguat pada awal sesi perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu 27 Maret 2019, IHSG merosot 25,26 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.444,73. Indeks saham LQ45 susut 0,70 persen ke posisi 1.010,41. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 209 saham melemah sehingga menekan IHSG. 175 saham menguat dan 145 saham diam di tempat.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.485,42 dan terendah 6.443,97.

Total frekuensi perdagangan saham 386.280 kali dengan volume perdagangan 13,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 213,33 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.195.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham konstruksi naik 0,46 persen dan sektor saham perdagangan naik 0,41 persen.

Sementara itu, sektor saham industri dasar turun 1,19 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Sektor saham manufaktur tergelincir 0,69 persen dan sektor saham tambang terpangkas 0,84 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham RODA melonjak 24,58 persen ke posisi Rp 446 per saham, saham CAKK mendaki 24,48 persen ke posisi Rp 356 per saham, dan saham FOOD meroket 18,75 persen ke posisi Rp 228 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham KBLV turun 24,58 persen ke posisi Rp 362 per saham, saham BTEK terpangkas 18,75 persen ke posisi Rp 143 per saham, dan saham JAWA turun 12,41 persen ke posisi Rp 120 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,56 persen dan indeks saham Shanghai mendaki 0,85 persen.

Sementar aitu, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,15 persen, indeks saham Jepang Nikkei terpangkas 0,23 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,06 persen.

Selain itu, indeks saham Singapura turun 0,06 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,16 persen.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya