Wall Street Ditutup Mendekati Rekor Tertinggi

Ketiga indeks utama Wall Street mencatat kenaikan kuartalan terbaiknya dalam hampir satu dekade di kuartal pertama.

oleh Nurmayanti diperbarui 13 Apr 2019, 05:11 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2019, 05:11 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup mendekati rekor tertinggi setelah bank terbesar AS, JPMorgan Chase & Co, menenangkan kekhawatiran bahwa musim pendapatan kuartal pertama akan mengurangi laju bursa, seperti kemerosotan tahun lalu.

Melansir laman Reuters, indeks S&P 500 kini berada dalam rekor penutupan tertinggi pada September. Pasar kembali pulih dari kerugian pada bulan-bulan sebelumnya di tahun ini.

Ketiga indeks utama mencatat kenaikan kuartalan terbaiknya dalam hampir satu dekade di kuartal pertama, tetapi telah menghabiskan April dalam pola bertahan menjelang musim pendapatan kuartal pertama.

Dow Jones Industrial Average naik 269,25 poin, atau 1,03 persen menjadi 26,412,3. Kemudian indeks S&P 500 naik 19,09 poin, atau 0,66 persen menjadi 2.907,41 dan Nasdaq Composite menambahkan 36,81 poin, atau 0,46 persen menjadi 7.984,16.

JPMorgan, memulai musim pelaporan pendapatan kuartalan yang akan mendominasi sentimen investor dalam beberapa minggu mendatang.

Laporan JP Morgan melampaui perkiraan analis, mengurangi kekhawatiran bahwa melambatnya pertumbuhan ekonomi dapat membebani kinerja. Saham perbankan ini naik 4,7 persen dan memimpin sektor saham bank.

"Penghasilan JPMorgan penting karena operasi mereka menyentuh sebagian besar perekonomian. Ini adalah indikator utama untuk pendapatan perusahaan lainnya," kata Kepala Investasi Lenox Wealth Advisors, David Carter di New York. 

Analis saat ini memprediksi perusahaan dalam indeks S&P 500 akan mencatatkan penurunan laba tahunan 2,3 persen, sedikit meningkat dari prediksi terakhir. Namun laba kuartal pertama masih terlihat mencatat kontraksi tahunan pertamanya sejak 2016.

Dari 29 perusahaan dalam S&P 500 yang telah melaporkan kinerja sejauh ini, 79,3 persen berada di atas ekspektasi analis.

 

Saham Naik dan Turun

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Tercatat, saham Walt Disney Co melonjak 11,5 persen ke level tertinggi sepanjang masa, memberikan dorongan terbesar bagi Dow dan S&P 500 setelah menetapkan harga layanan streaming mendatang. Sementara saham pesaingnya Netflix Inc turun 4,5 persen.

Nasdaq dan Dow keduanya sekitar 1,5 persen di bawah rekor tertinggi sebelumnya. Untuk minggu ini, indeks S&P 500 dan Nasdaq menunjukkan kenaikan ketiga berturut-turut, sementara Dow membukukan kerugian mingguan nominal

Adapun sektor saham Keuangan mencatat penguatan persentase terbesar, naik 1,9 persen di belakang pendapatan JPMorgan Chase.

Saham-saham Healthcare memperpanjang penurunannya. Dengan UnitedHealth Group turun 5,2 persen, Anthem Inc turun 8,5 persen dan Humana Inc turun 2,8 persen. Indeks S&P 500 Healthcare tergelincir 1,0 persen.

Dalam kesepakatan energi terbesar sejak 2016, Chevron Corp mengatakan akan membeli Anadarko Petroleum Corp sebesar USD 33 miliar dalam bentuk tunai dan saham.

Saham Chevron merosot 4,9 persen setelah pengumuman, sementara Anadarko melonjak 32,0 persen. Saham Boeing Co naik 2,6 persen.

Adapun volume perdagangan pada saat ini, mencapai 6,75 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,97 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Perdagangan Kemarin

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup turun dipicu kecemasan yang meningkat terkait perlambatan ekonomi global, mengimbangi optimisme tentang data dan investor yang menunggu musim pelaporan pendapatan.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 14,11 poin, atau 0,05 persen menjadi 26.143,05. Sementara indeks S&P 500 ditutup datar menjadi 2.888,32 dan Nasdaq Composite turun 16,89 poin, atau 0,21 persen, menjadi 7.947,36.

 
 

Nasdaq dan Dow ditutup lebih rendah, dengan saham perawatan kesehatan membebani ketiga indeks saham utama AS.

"Anda mengalami hari-hari tarik-menarik di mana tidak banyak yang terjadi. Ini mencerminkan orang-orang menunggu lebih banyak informasi, seperti pendapatan perusahaan," kata Chuck Carlson, chief executive officer Horizon Investment Services di Hammond, Indiana. 

Di sisi ekonomi, klaim pengangguran turun pada minggu lalu ke level terendah sejak 1969. Sementara pada bulan Maret, harga produk yang naik menuju peningkatan terbesar sejak Oktober, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS.

Data yang optimis dapat meredakan kekhawatiran tentang penurunan tajam ekonomi global. Kekhawatiran tercermin dalam beberapa menit dari pertemuan Federal Reserve yang dirilis pada hari Rabu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya