10 Sektor Saham Melemah, IHSG Susut 24,04 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Apr 2019, 09:11 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 09:11 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (25/4/2019), IHSG melemah 24,04 poin atau 0,37 persen ke posisi 6.423,83. Pada pukul 09.000 waktu JATS, IHSG merosot 17,72 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.430,15. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,81 persen ke posisi 1.011,88. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham Pefindo25 naik 0,07 persen.

Sebanyak 93 saham melemah. Sementara itu, 70 saham menguat dan 109 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.431,59 dan terendah 6.412,74.

Total frekuensi perdagangan saham 14.695 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 368 miliar. Investor asing jual saham Rp 33,42 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat dengan berada di kisaran Rp 14.150.

10 sektor saham pun tertekan.Sektor saham aneka industri turun 1,06 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan merosot 0,73 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,74 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham NIKL menguat 9,96 persen ke posisi Rp 2.650 per saham, saham GWSA melonjak 9 persen ke posisi Rp 218 per saham, dan saham CEKA mendaki 6,36 persen ke posisi Rp 1.170 per saham.

Sementara itu, saham MBTO merosot 15,15 persen ke posisi Rp 112 per saham, saham HRME tergelincir 11,74 persen ke posisi Rp 404 per saham, dan saham CPRI susut 8,04 persen ke posisi Rp 103 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,23 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,05 persen.

Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,19 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,28 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,63 persen dan indeks saham Singapura turun 0,18 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Prediksi Analis

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham Kamis, 25 April 2019.

IHSG akan bergerak di kisaran 6.429- 6.468. Penguatan IHSG disebabkan perdagangan saham hari ini cenderung minim sentimen.

Oleh karena itu, investor akan wait and see merepons situasi yang terjadi di pasar. Penetapan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) serta rilis investasi asing atau foreign direct investment (FDI) diprediksi mempengaruhi laju IHSG.

"Tetapi untuk hari ini perhatian ke pasar lebih kepada laporan laba perusahaan kuartal I-2019. Setidaknya ini bisa jadi salah satu katalis positif hari ini," tutur Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati, Kamis pekan ini.

Ia memperkirakan, IHSG melaju ke zona hijau di rentang 6.425-6.492. Meski begitu, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi berpendapat lain. IHSG, menurut dia akan melemah hingga akhir pekan dengan support dan resistance 6.410-6.480. 

"IHSG semakin menguatkan bearish trend line (tren menurun) yang terbentuk sejak bulan lalu dengan jangka waktu trend hingga medium term. Sehingga kami masih memprediksi pergerakan akan tertekan hari ini," ujar dia.

Saham laik dibeli hari ini ialah saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Harum Energy Tbk (HRUM), serta PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Kemudian saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Medco International Tbk (MEDC).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya