The Fed Batal Pangkas Suku Bunga, IHSG Bakal Tersungkur

Dari dalam negeri sendiri, masih minim sentimen yang terbilang dapat mendorong penguatan indeks.

oleh Bawono Yadika diperbarui 27 Jun 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2019, 06:30 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan terkoreksi dengan diperdagangkan pada level support 6284-6297 dan resistance 6328-6346.

Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper mengatakan, dari dalam negeri sendiri, masih minim sentimen yang terbilang dapat mendorong penguatan indeks.

Selain itu, dari area teknikal penguatan IHSG juga sudah terlihat terbatas. Hal ini mengindikasikan pelemahan sementara untuk jangka pendek akan terjadi.

Sementara itu, dari global, sinyal pembatalan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral The Fed dinilai memantik reaksi negatif terhadap pasar.

Oleh karena itu, pihaknya memperkirakan, indeks akan bergerak tertahan pada rentang support-resistance di 6.284-6.346.

"Pelemahan diakibatkan oleh ketidakpastian setelah investor mencerna pernyataan dari The Fed yang akan kembali mengkaji penurunan suku bunga," tutur dia dalam risetnya di Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Selain sentimen global The Fed, Investor kini juga cenderung berhati-hati sebelum pertemuan Trump dan Xi Jinping pada hari Sabtu pekan ini.

Sebabnya, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji Gustama memprediksi IHSG masih berpeluang tersungkur di zona negatif di kisaran 6285-6346.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor hari ini antara lain saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP).

Kemudian saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), hingga saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Penutupan Kemarin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Rabu ini. Sebanyak 8 sektor mengalami tekanan.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (26/6/2019), IHSG turun 9,95 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.310,48. Pada sesi I perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di zona hijau.

Indeks saham LQ45 juga melemah 0,28 persen ke posisi 1.001,13. Sebagian besar indeks saham acuan kompak memerah hanya satu yang mampu menghijau yaitu Pefindo25.

Sebanyak 225 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Selain itu 181 saham menguat dan 127 saham diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.334,17 dan terendah 6.303,34.

Total frekuensi perdagangan saham 513.543 kali dengan volume perdagangan 15,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun.

Investor asing beli saham Rp 260 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.175.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Hanya ada dua sektor yang mampu menghijau yaitu infrasturktur yang naik 0,35 persen dan perdagangan yang menguat 0,13 persen.

Sektor perkebunan anjlok 1,24 persen dan bukukan penurunan terbesar. Disusul kemudian sektor aneka industri yang melemah 1,05 persen dan sektor industri dasar yang turun 0,60 persen.

Saham-saham yang kompak menguat antara lain saham POLU mendaki 50 persen ke posisi Rp 432 per saham, saham MYWI mendaki 34,15 persen ke posisi Rp 110 per saham, dan saham BPTR naik 27,47 persen ke posisi Rp 116 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain saham OCAP turun 15,87 persen ke posisi Rp 1.750 per saham, saham KONI tergelincir 14,73 persen ke posisi Rp 382 per saham, dan saham ALKA susut 13,24 persen ke posisi Rp 380 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya