Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat dengan masing-masing indeks saham acuan utama catatkan rekor.
Wall street menanjak didorong harapan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan lebih lembut mengambil langkah kebijakan moneternya seiring data ekonomi membuktikan perlambatan ekonomi.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 179,32 poin atau 0,67 persen ke posisi 26.966. Indeks saham S&P 500 menguat 22,79 poin atau 0,77 persen ke posisi 2.995,8. Indeks saham Nasdaq bertambah 61,14 poin atau 0,75 persen ke posisi 8.170,23.
Advertisement
Baca Juga
Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun menyentuh level terendah sejak November 2016 ke posisi 1,939 persen. Demikian juga imbal hasil surat berharga zona euro merosot ke level terendah seiring harapan pimpinan Bank Sentral Eropa ke depan akan lebih lembut.
Di sisi lain, data ekonomi AS menunjukkan defisit perdagangan AS naik ke level tertinggi dalam lima bulan.
Sedangkan data sektor jasa menunjukkan perlambatan aktivitas. Laporan yang rilis menunjukkan pertumbuhan yang melambat secara kuartalan mulai dari perumahan, manufaktur, investasi dan belanja konsumen.
"Data ekonomi bervariasi, dan tidak terlalu buruk, meski secara umum turun. Tentu saja pasar obligasi mendorong imbal hasil surat berharga sentuh level terendah sehingga menunjukkan perlambatan dan bank sentral akan memangkasnya. Sedangkan pasar saham akan baik-baik saja," ujar Senior Portfolio Manager Globalt Investment, Thomas Martin, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (4/7/2019).
Sektor saham utilitas, real estate dan konsumsi meningkat dari antara 11 sektor saham utama lainnya di wall street. Imbal hasil obligasi turun membuat dividen di pasar saham menjadi lebih menarik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Harapan Suku Bunga The Fed Turun
Sentimen lainnya pengaruhi pasar terkait suku bunga acuan bank sentral AS. Pelaku pasar melihat 29,7 persen kesempatan bank sentral AS memangkas suku bunga pada pertemuan 30-31 Juli.
Kemungkinan tersebut naik dari 25 persen pada Selasa dan 24 persen pada pekan lalu. Suku bunga turun sekitar 25 basis poin dilihat menjadi suatu kepastian.
Harapan meningkat terhadap bank sentral AS akan memangkas suku bunga didorong data ekonomi yang lebih lembut dan komentar dari bank sentral global yang mengindikasikan langkah kebijakan moneter yang lebih lembut sehingga menolong indeks saham S&P 500 dan Dow Jones mencatatkan performa terbaik pada Juni dalam 10 tahun ini
Selain itu, the Fed Atlanta juga memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II menjadi 1,3 persen dari sebelumnya 1,5 persen.
Data ekonomi lainnya menunjukkan pegawai di sektor swasta bertambah 102 ribu pada Juni. Angka ini di bawah harapan ekonom.
Advertisement
Volume Perdagangan Saham
Dalam perdagangan saham, saham Symantec Corp naik 13,57 persen, dan catatkan penguatan terbesar dalam S&P setelah sumber Reuters menyebutkan Broadcom Inc sedang dalam pembicaraan untuk beli perusahaan keamanan siber. Saham Broadcom pun turun 3,5 persen.
Saham Tesla Inc naik 4,61 persen setelah produsen mobil listrik ini mencatatkan rekor penjualan.
Volume perdagangan saham di wall street tipis jelang libur hari kemerdekaan AS pada 4 Juli. Volume perdagangan saham tercatat 4,15 miliar saham di wall street. Angka ini lebih rendah dalam 20 sesi terakhir perdagangan sekitar 6,89 miliar saham.