8 Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Menguat ke 6.426,50

Pada awal perdagangan saham Selasa ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.428,08 dan terendah 6.413,77.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Jul 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2019, 09:15 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di dua arah pada perdagangan saham Selasa ini. Investor asing jual saham Rp 15 miliar di pasar regular.

Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (16/7/2019), IHSG melemah tipis 3,50 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.414,72. Pada pembukaan pukul 09.01 waktu JATS, IHSG berbalik arah dan menguat 6,44 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.426,50.

Sementara itu, indeks saham LQ45 melemah 0,03 persen ke posisi 1.027,57. Sebagian besar indeks acuan melemah pada perdagangan hari ini.

Sebanyak 129 saham menguat yang mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 52 saham melemah dan 156 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan saham Selasa ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.428,08 dan terendah 6.413,77.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 49.333 kali dengan volume perdagangan 1,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 574 miliar.

Investor asing jual saham Rp 15 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.929.

Dalam pergerakan awal IHSG, hampir seluruh sektor saham menghijau dan hanya dia sektor saham yang melemah yaitu infrastruktur dan keuangan. Sektor saham yang naik tertinggi yaitu sektor barang konsumsi yang naik 0,34 persen. Disusul sektor perkebunan yang naik 0,31 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain TRIO naik 24,56 persen ke level Rp 426 per saham, BLUE naik 9,60 persen ke angka Rp 680 per saham dan HITS naik 9,40 persen ke angka Rp 640 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham POSA turun 17,29 persen ke posisi Rp 354 per saham, saham OKAS merosot 5,66 persen ke posisi Rp 150 per saham, dan saham SOSS turun 4,67 persen ke posisi Rp 408 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Proyeksi Analis

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali bertengger di zona hijau pada kisaran support dan resistance di 6.402-6.436.

Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menuturkan, sentimen regional yang mulai positif membawa angin segar pada laju indeks hari ini.

Oleh karena itu, pihaknya memproyeksikan IHSG akan bergerak positif dengan diperdagangkan pada rentang support di level 6.320 dan resistance di level 6.520. 

Sepakat, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji Gustama mengungkapkan IHSG secara teknikal mengindikasikan peluang untuk melanjutkan penguatan.

"Kemungkinan indeks akan bergerak menghijau dalam range 6.387-6.454," paparnya dalam risetnya di Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Kendati begitu, Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai IHSG akan terkoreksi wajar melihat peluang adanya aksi ambil untung dari penguatan indeks hari ini.

"IHSG kemungkinan akan tertekan dalam jangka pendek melihat adanya aksi profit taking (ambil untung). Indeks tertekan di level 6.402- 6.436," terangnya.

Sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan menurut Yuganur ialah saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank BTN (Persero) Tbk (BBTN), dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS).

Sedangkan Nafan Aji merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), hingga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya