Sektor Barang Konsumsi Tertekan, IHSG Ditutup Melemah ke 6.433,54

Pada penutupan perdagangan saham Senin (22/7/2019), IHSG turun 22,99 poin atau 0,36 persen ke level 6.433,54

oleh Septian Deny diperbarui 22 Jul 2019, 16:20 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2019, 16:20 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan awal pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk saham, 8 sektor diantara berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (22/7/2019), IHSG turun 22,99 poin atau 0,36 persen ke level 6.433,54. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,3 persen ke posisi 1.030,32.

Sebanyak 263 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 157 saham menguat dan 144 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 464.194 kali dengan volume perdagangan 17,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,8 triliun.

Investor asing beli Rp 24,4 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.945.

Dari 10 sektor pembentuk saham, delapan sektor melemah. Sektor barang konsumsi melemah paling dalam dengan turun 1,09 persen, diikuti sektor perdagangan turun 0,99 persen dan sektor pertanian turun 0,8 persen.

Sedangkan sektor yang menguat yaitu industri dasar yang naik 0,25 persen dan sektor keuangan naik 0,17 persen.

Saham-saham yang menopang IHSG ke zona hijau dengan penguatan tertinggi yaitu SIMA yang naik 29,73 persen ke Rp 96 per saham, XSPI naik 25 persen ke Rp 750 per saham dan PAMG naik 25 persen ke Rp 650 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain TFCO turun 24,44 persen ke Rp 476 per saham, GLOB turun 23,81 persen ke Rp 480 per saham dan IBFN turun 14,29 persen ke Rp 216 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Sesuai Prediksi

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan bergerak ke teritori positif pada perdagangan saham Senin (22/7/2019).

Sejumlah analis sepakat indeks berpeluang menguat dengan diperdagangkan pada kisaran support 6.404-6.430 dan resistance 6.470-6.484.

Analis PT Artha Sekuritas, Juan Harahap menilai, IHSG berpotensi menghijau ditopang rilisnya data Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing langsung di Indonesia.

Juan mengungkapkan, pihaknya memprediksi IHSG akan bergerak ke zona hijau pada kisaran support 6.430 dan resistance 6.484.

Senada, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat memperkirakan IHSG akan berlabuh di zona hijau pada rentang pergerakan 6.420-6.500 di perdagangan awal pekan ini.

"Saham-saham menarik yang dapat dikoleksi investor hari ini diantaranya ialah saham perbankan dan pertambangan," terang Lanjar.

Adapun saham tersebut ialah saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Kemudian Juan merekomendasikan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), serta PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya