Tergelincir, IHSG Ditutup di 6.325,23

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Jul 2019, 16:13 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2019, 16:13 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan ini. 

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (26/7/2019), IHSG tergelincir 76,12 poin atau 1,19 persen ke level 6.325,23. Indeks saham LQ45 juga melemah 1,47 persen ke posisi 1.009,09.

Sebanyak 307 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 118 saham menguat dan 117 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 480.493 kali dengan volume perdagangan 17,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 triliun.

Investor asing jual saham Rp 1,3 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.007.

Dari 10 sektor pembentuk saham, semua sektor melemah. Sektor aneka industri melemah paling dalam dengan turun 2,67 persen, diikuti sektor manufaktur yang turun 1,9 persen dan sektor basic industri turun 1,78 persen.

Saham-saham yang melemah antara lain BELL yang turun 11,3 persen ke Rp 510 per saham, NUSA turun 11,11 persen ke Rp 64 per saham dan IBFN turun 10,89 persen ke Rp 180 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain FITT naik 29 persen ke Rp 129 per saham, POSA naik 24,44 persen ke Rp 336 per saham dan DWGL naik 21,11 persen ke Rp 109 per saham. Sayangnya penguatan beberapa saham tersebut tak cukup mengangkat laju IHSG.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sesuai Perkiraan

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkonsolidasi pada perdagangan menuju akhir pekan ini. Pergerakan IHSG secara teknikal mencoba bertahan pada level psikologis.

Kepala analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi menjelaskan, pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 16,38 poin ke level 6.401,36 dengan saham-saham sektor Properti, aneka industri, dan infrastruktur rebound ke zona hijau.

Menurutnya, sentimen pemangkasan pertumbuhan ekonomi negara berkembang oleh IMF masih menyisakan efek kekhawtiran investor asing.

Pada perdagangan hari ini, sentimen tersebut diperkirakan masih mempengaruhi gerak indeks. "Pergerakan IHSG secara teknikal mencoba bertahan pada level psikologis 6.400," jelas dia pada Jumat (26/7/2019).

Menurut Lanjar, secara teknikal IHSG akan bergerak cenderung terkonsolidasi dengan ancaman melemah dengan support resistance 6.370-6.420.

Sedangkan analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksikan IHSGbakal mengalami rebound ke zona positif dalam jangka pendek. Secara teknikal rentang pelemahan sudah cukup terbatas setelah beberapa hari terakhir mengalami koreksi sehingga indeks bakal menghijau.

Saham-saham yang dipilih oleh Dennies pada perdagangan hari ini antara lain PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Sedangkan Lanjar memilih PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya