IHSG Bakal Perkasa, Investor Dianjurkan Buru Saham Kapitalisasi Besar

IHSG berpeluang menguat dan bergerak ke arah zona hijau dalam rentang support di level 6.301 dan resistance di level 6.372.

oleh Bawono Yadika diperbarui 05 Agu 2019, 06:31 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 06:31 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal bakal perkasa pada perdagangan saham di awal pekan ini. Alasannya, tren naik mingguan terlihat pada laju indeks untuk hari ini.

Analis Senior PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menuturkan, aksi jual kaum beruang akibat volatilitas regional telah menahan kenaikan IHSG selama sepekan pada minggu lalu. Tetapi, secara grafik indeks hari ini mengindikasikan sinyal positif.

"Kalau dilihat secara kacamata grafik mingguan, maka IHSG telah membentuk kaki trend naik (up-leg) untuk mendukung kenaikan berikutnya di atas level 6.400 ke 6.470-6.500," terangnya Senin (5/8/2019).

Adapun untuk investor, dia menganjurkan untuk melakukan akumulasi positioning buy di beberapa saham big cap maupun lapis dua pilihan. Salah satunya ialah saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengungkapkan, IHSG secara teknikal akan bergerak menguji support dan mencoba berbalik menutup gap yang terbentuk. Kata dia, IHSG berpeluang menguat dan bergerak ke arah zona hijau dalam rentang support di level 6.301 dan resistance di level 6.372.

Untuk saham rekomendasi, pihaknya kali ini menyarankan investor mengoleksi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), hingga saham PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sedangkan dari Yuganur, pihaknya menganjurkan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Waskita Beton Tbk (WSBP), PT Indotambang Raya Tbk (ITMG), serta saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penutupan Jumat Lalu

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham Jumat 2 Agustus 2019, IHSG melemah 41,36 poin atau 0,65 persen ke level 6.340,18. Indeks saham LQ45 juga turun 0,82 persen ke posisi 1.008,43.

Sebanyak 276 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 143 saham menguat dan 138 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 398.540 kali dengan volume perdagangan 13,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun. 

Investor asing jual saham Rp 449,17,9 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.185.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, delapan sektor melemah. Pelemahan tersebut dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun 1,57 persen, diikuti sektor konstruksi turun 1,48 persen, dan sektor perkebunan turun 1,14 persen.

Sedangkan sektor yang menguat antara lain sektor aneka industri yang naik 0,44 persen dan sektor perdagangan naik 0,26 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain PMAG turun 24,84 persen ke Rp 466 per saham, SKYB merosot 19,33 persen ke Rp 121 per saham dan MKNT turun 14,52 persen ke Rp 53 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain KPAL yang naik 24,45 persen ke Rp 570 per saham, TFCO naik 24,45 persen ke Rp 570 per saham dan ARTA naik 20,60 persen ke Rp 480 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya