Kementan Klaim Harga Cabai Turun di Akhir September

Cabai bakal memasuki masa panen sehingga harga di pasar tradisional berangsur turun

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 17:15 WIB
Harga Cabai di Pasar Induk Kramat Jati
Pedagang cabai menggelar dagangannya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (8/7/2019). Harga cabai di pasar itu mengalami kenaikan dikarenakan berkurangnya pasokan dari petani akibat musim kemarau yang menyebabkan menurunnya jumlah produksi. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto memperkirakan harga cabai bakal turun pada akhir bulan ini. Sebab, menurut dia para petani cabai kini sudah mulai menanam kembali dan akan memasuki masa panen di akhir September.

"Tapi sekarang mereka sudah mulai menanam cabainya dan insya Allah bulan-bulan September-Oktober ini, akhir September stabil," kata dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9).

Seperti diketahui, tingginya harga cabai menyebabkan terjadinya inflasi pada bulan Agustus kemarin. Di mana berdasarkan data Badan Pusat Stastistik (BPS) andil inflasi cabai merah menyumbang sebesar 0,01 persen, dan cabai rawit sebesar 0,07 persen.

Sebelumnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi menyebut bahwa harga cabai akan turun mulai minggu ini. Harga cabai telah meroket sejak beberapa bulan balu akibat kekeringan yang menggagalkan panen di beberapa daerah.

Agung menjelaskan, harga cabai dipastikan akan kembali turun sebab di beberapa daerah sudah mulai memasuki masa panen.

"Cabai itu sudah mau masuk panen semua bentar lagi, saya rasa bakal turun perlahan," kata dia saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/9).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Operasi Pasar

Ilustrasi Cabai
Ilustrasi cabai (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Selama ini, Agung mengungkapkan Kementan telah melakukan berbagai upaya operasi pasar untuk menekan harga di masyarakat. Cabai tersebut dijual seharga Rp35 ribu per Kg. Jauh lebih murah dibanding harga cabai pada umumnya yang mencapai Rp100 ribu per Kg.

Harga cabai dipastikan turun drastis sekitar dua minggu ke depan. Sebab hasil panen sudah mulai menyerbu pasar.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Masuk Masa Panen, Harga Cabai Mulai Turun

Harga Cabai di Pasar Induk Kramat Jati
Pedagang memperlihatkan dagangan cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (8/7/2019). Harga cabai merah besar di pasar tersebut naik mencapai Rp55 ribu per kg, sedangkan cabai rawit menjadi Rp50 ribu per kg dan cabai rawit hijau pada kisaran Rp 60 ribu per kg. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi menyebutkan harga cabai akan mulai turun minggu ini. Harga cabai telah meroket sejak beberapa bulan balu akibat kekeringan yang menggagalkan panen di beberapa daerah.

Agung menjelaskan, harga cabai dipastikan akan kembali turun sebab di beberapa daerah sudah mulai memasuki masa panen.

"Cabai itu sudah mau masuk panen semua bentar lagi, saya rasa bakal turun perlahan," kata dia, saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/9).

Selama ini, Agung mengungkapkan Kementan telah melakukan berbagai upaya operasi pasar untuk menekan harga di masyarakat. Cabai tersebut dijual seharga Rp 35.000 per Kg. Jauh lebih murah dibanding harga cabai pada umumnya yang mencapai Rp 100 ribu per Kg.

Harga cabai dipastikan turun drastis sekitar dua minggu ke depan. Sebab hasil panen sudah mulai menyerbu pasar.

"Kita selalu laksanakan operasi pasar, kita tahu ada panen besar satu dua minggu ke depan, jadi ya kita optimis pasti bakal turun bentar lagi," ujarnya.

Dia mengungkapkan, stok cabai akan aman hingga akhir tahun ini. Sebab musim panen masih akan terus berlanjut.

"Kalau sekarang mulai panen kan dia akan 7 kali panen, setiap panen 15 hari. Ini kan 3,5 sampai 4 bulan," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya