Rupiah Menguat, IHSG Naik ke Level 6.372,81

Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih bertahan di zona hijau dengan menguat 32,32 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.372,81.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Sep 2019, 09:10 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2019, 09:10 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan jelang akhir pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.950.

Pada pra pembukaan perdagangan, Jumat (13/9/2019), IHSG naik 27,24 poin atau 0,43 persen ke level 6.369,42. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih bertahan di zona hijau dengan menguat 32,32 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.372,81.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,68 persen ke posisi 999,80. Sejumlah indeks acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 145 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 33 saham melemah dan 97 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 12.181 kali dengan volume perdagangan 143,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 106,3 miliar.

Investor asing beli saham Rp 1,30 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.950.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sembilan sektor berada di berada zona hijau dan satu sektor yang berada di zona merah.

Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 1,19 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur naik 0,80 persen dan sektor konstruksi naik 0,48 persen.

Sementara sektor saham yang melemah di sesi awal perdagangan hari ini adalah sektor pertambangan yang melemah 0,33 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain KARW yang naik 23,02 persen ke Rp 154 per saham, POLI naik 15,58 persen ke Rp 1.340 per saham dan OKAS naik 15,38 persen ke Rp 300 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain BMSR turun 17,24 persen persen ke Rp 120 per saham, ALTO turun 9,28 persen ke Rp 352 per saham, dan JSKY turun 4,96 persen persen ke Rp 670 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perang Dagang Mereda, IHSG Diprediksi ke Zona Hijau

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham Jumat. Alasannya, perang dagang AS-China kini terpantau mereda sementara.

Negeri tirai bambu atau China mengumumkan untuk menghapus tarif impor pada lebih dari selusin barang AS mulai 17 September 2019. Ini lantas menggiring indeks ke teritori positif.

"Indeks kami prediksi akan ditransaksikan positif dengan diperdagangkan di level support 6.320 dan resistance di 6.400," ujar Analis PT Jasa Utama Capital Chris Apriliony kepada Liputan6.com, Jumat (13/9/2019).   

Kendati demikian, prediksi sedikit berbeda dari riset Artha Sekuritas. Mereka memperkirakan IHSG akan tersungkur di zona merah.

"Secara teknikal, indeks akan terkoreksi. Itu di rentang support 6.289-6.315 dan resistance di 6.391-6.441," tutur Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan.

"Sementara itu, investor akan mengantisipasti rilis beberapa data perekonomian dari China dan Amerika Serikat," lanjut dia.

Di situasi seperti ini, pihaknya meminta investor agar mengoleksi saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sedangkan dari Jasa Utama Capital lebih mencermarti saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), serta saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya