Liputan6.com, Jakarta - Performa indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan loyo di pasar saham hari ini. Dorongan jual diprediksi tidak akan setinggi di hari sebelumnya.
Riset KGI Sekuritas mengungkapkan, indeks lebih cenderung untuk menguji ke level support 6.170-6.110 dan resistance di 6.300-6.350.
"Kami merekomendasikan untuk melakukan akumulasi intensif dengan menjual pada siklus kenaikan berikutnya," tutur Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pernyataan ini didukung oleh riset Artha Sekuritas untuk hari ini. Disebutkan, secara teknikal IHSG membentuk deadcross menandakan potensi pelemahan masih terbuka.
Pada hari ini, Analis PT Artha Sekuritas Frederik Rasali memproyeksi IHSG akan tertekan dengan diperdagangkan di support 6.166-6.186 dan resistance 6.237-6.268.
Menanggapi hal ini, Frederik menganjurkan agar mengoleksi sejumlah saham BUMN seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Di sisi lain, Yuganur menyarankan agar investor membeli saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), serta saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perdagangan Kemarin
IHSGÂ ditutup melemah pada perdagangan Senin kemarin. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, Sebagian besar berada di zona merah.
Pada penutupan perdagangan saham Senin(23/9/2019), IHSG melemah 25,27 poin atau 0,41 persen ke level 6.206,19. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 0,41 persen ke posisi 976,77.
Sebanyak 275 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 143 saham menguat dan 146 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 486.317 kali dengan volume perdagangan 15,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun.Â
BACA JUGA
Investor asing jual saham Rp 263,2 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.085.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar berada di zona merah. Hanya ada dua sektor yang menguat yaitu sektor aneka industri yang menguat 0,6 persen dan sektor keuangan yang naik 0,03 persen.
Sementara pelemahan terdalam dialami sektor industri dasar yang anjlok 1,72 persen. Kemudian disusul sektor konstruksi yang turun 1,65 persen dan sektor manufaktur turun 0,62 persen.
Advertisement