Sempat Berkutat di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik ke 6.181,01

Pada penutupan perdagangan saham Kamis(17/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 11,42 poin atau 0,19 persen ke level 6.181,01.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Okt 2019, 16:11 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2019, 16:11 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. Investor asing jual saham Rp 240 miliar di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis(17/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 11,42 poin atau 0,19 persen ke level 6.181,01. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,54 persen ke posisi 967,76.

Sebanyak 210 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 170 saham melemah dan 156 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 511.959 kali dengan volume perdagangan 16,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun.

Investor asing jual saham Rp 240 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.148.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, empat sektor berada di zona merah. Sedangkan enam sektor berada di zona hijau.

Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 3,40 persen. Diikuti oleh sektor industri dasar yang menguat 1,22 persen dan sektor perkebunan terdongkrak 0,97 persen.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain SLIS yang naik 25 persen ke Rp 1.225 per saham, KBLV naik 24,24 persen ke Rp 410 per saham dan SSTM naik 22,39 persen ke Rp 492 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain PGLI turun 17,89 persen ke Rp 202 per saham, KRAH turun 17,33 persen ke Rp 930 per saham dan TFCO turun 13,54 persen ke Rp 332 per saham.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Sesuai Prediksi

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terkoreksi di pasar saham. Hari ini, kemungkinan akan diwarnai aksi ambil untung (profit taking).

Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper melihat rentang penguatan indeks pada hari ini sudah mulai terbatas. Sebab itu, IHSG diproyeksi tertekan.

"Indikator stochastic mulai menyempit. Diperkirakaan akan ada profit taking dalam jangka pendek, IHSG akan bergerak 6.126-6.206," tutur dia pada Kamis (17/10/2019).

Seirama, dari kacamata teknikal, analis lain menilai IHSG akan diperdagangkan di zona merah. Rentangnya pun masih akan berkisar di level 6.100.

"Masih ada potensi koreksi wajar IHSG dengan minimum kisaran di 6.126-6.196," ungkap Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji Gustama.

Sementara itu, Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan IHSG cukup memiliki peluang untuk naik menghijau hari ini.

Alasannya, investor masih akan terfokus menunggu laporan keuangan sejumlah perusahaan pada kuartal-III 2019.

"Sehingga kami perkirakan IHSG kembali bergerak menguat dengan support resistance 6140-6220," paparnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya