IHSG Bergerak di Dua Arah

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.348,3,35 dan terendah di 6.324,26.

oleh Nurmayanti diperbarui 25 Okt 2019, 09:13 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2019, 09:13 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada pembukaan saham hari ini. Nilai tukar rupiah berada di level 14.068 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pembukaan perdagangan, Jumat (25/10/2019), IHSG menghjau 3 poin persen ke level 6.342,6.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga memerah 0,14 persen ke posisi 110,08. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona merah kecuali DBX.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.348,3,35 dan terendah di 6.324,26.

Sebanyak 130 saham menguat dan 66 saham melemah. Sedangkan 140 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 21.544 kali dengan volume perdagangan 1,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 420 miliar.

Investor asing beli saham Rp 45, 2 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 14.068 per dolar AS.

Adapun sektor yang menguat yakni perkebunan dan infrastruktur. Sementara yang memerah yakni industri daar dan aneka industri.

Sementara saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain PDES naik 21,25 persen ke Rp 970 per saham, ALKA naik 10 persen ke level Rp 550 per saham dan PALM naik 8,70 persen ke Rp 250 per saham.

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Prediksi

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak menghijau di pasar saham. Tetapi, penguatan masih akan bersifat terbatas.

Di tengah tren terbatas ini, analis melihat indeks rawan terkena aksi ambil untung (profit taking). Sehingga, IHSG hanya akan naik sedikit pada perdagangan hari ini.

"Ada potensi profit taking dalam jangka pendek. Kemungkinan IHSG akan ditransaksikan dalam rentang 6.293-6.387," papar Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko dalam risetnya, Jumat (25/10/2019).

Dalam situasi seperti ini, pihaknya menganjurkan investor agar mengoptimalkan kesempatan untuk akumulasi saham, dan menjual pada tarikan naik siklus berikutnya.

Setali tiga uang, kendati diancam aksi profit taking, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan menyebut secara teknis IHSG dapat bergerak menguat.

Kata dia, IHSG berpeluang bullish dengan diperdagangkan pada kisaran 6.304-6.396. "Berpotensi menguat sehingga berpeluang menuju ke area resistance terdekat," ujarnya.

Untuk saham laik koleksi, dia bilang cukup beragam pada hari ini. Itu seperti saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), hingga saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP).

Sementara itu, Yuganur merekomendasikan saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), serta saham PT Indosat Tbk (ISAT).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya