Awal Pekan, IHSG Dibuka Anjlok ke Level 6.236,59

Sebanyak 83 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Jan 2020, 09:11 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2020, 09:11 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Sebanyak 83 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah.

Pada prapembukaan perdagangan, Senin(27/1/2020), IHSG turun tipis 3,29 poin atau 0,05 persen ke level 6.240,81. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih melemah dengan turun 9,45 poin atau 0,14 persen ke level 6.236,59.

Indeks saham LQ45 juga turun 0,32 persen ke posisi 1.022,04. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.242.17 dan terendah di 6.230,44.

Sebanyak 83 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 68 saham menguat dan 114 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 11.594 kali dengan volume perdagangan 151,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 127,7 miliar.

Investor asing beli saham Rp 17,4 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.618 per Dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk hanya tiga sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor perdagangan yang naik 0,09 persen, sektor keuangan naik 0,04 persen dan sektor aneka industri yang menguat 0,03 persen.

Sedangkan sektor yang anjlok antara lain sektor perkebunan turun 1,23 persen, sektor pertambangan turun 0,95 dan sektor barang konsumsi turun 0,73 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain BUMI turun 10,71 persen menjadi Rp 50 per lembar saham, DMND melemah 7,78 persen menjadi Rp 1.245 per lembar saham dan LMAS tertekan 7,1 persen menjadi Rp 143 per lembar saham.

Saham-saham yang menguat diantaranya GLOB yang melonjak 22,86 persen ke Rp 430 per lembar saham, SKRN menguat 15,88 persen ke Rp 540 per lembar saham dan PKPK melemah 14,52 persen ke Rp 71 per lembar saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan Pekan Kemarin

[MARKET REVIEW] Aksi Beli Investor Asing Topang IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah tipis 0,55% dalam sepekan seiring dana asing masih masuk ke bursa saham Indonesia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Sebanyak 232 saham turun sehingga mendorong IHSG ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (24/1/2020), IHSG ditutup turun tipis 5,1 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.244,1. Sementara itu, indeks saham LQ45 menguat 0,09 persen ke posisi 1.025,5.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.258,85 dan terendah 6.234,82.

Sebanyak 232 saham turun sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 160 saham menguat dan 147 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 350.136 kali dengan volume perdagangan 6,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,8 triliun.

Investor asing beli saham mencapai Rp 14,3 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.573.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, empat sektor yang menguat dipimpin oleh sektor industri dasar naik 0,63 persen. Kemudian diikuti sektor keuangan naik 0,24 persen da infrastruktur naik 0,21 persen.

Sedangkan sektor yang melemah. Pelemahan dipimpin oleh sektor perkebunan turun 1,16 persen dan perkebunan turun 1,16 persen. Selain itu sektor barang konsumsi turun 0.76 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah diantaranya TFCO yang turun 25 persen ke Rp 525 per lembar saham, LMSH melemah 24,22 persen ke Rp 338 per lembar saham dan POLA turun 15,20 persen ke Rp 145 per lembar saham.

Sementara sektor yang menguat antara lain INDO naik 34,69 persen ke Rp 198 per saham, RELI naik 30,77 persen ke Rp 170 per saham dan LMAS naik 19,23 persen ke Rp 155 per saham. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya