Mulai Dijual, ORI017 Bisa Dibeli Online Lewat Mandiri Sekuritas

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penerbitan ORI017 akan dimanfaatkan untuk pembiayaan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

oleh Athika Rahma diperbarui 16 Jun 2020, 18:10 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 18:10 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas resmi menjadi mitra distribusi penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) dengan seri ORI017. Berinvestasi pada ORI017, masyarakat dapat meraih keuntungan sekaligus berkontribusi bagi perekonomian negeri.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penerbitan ORI017 akan dimanfaatkan untuk pembiayaan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Dengan fokus pada pemulihan dampak pandemi Covid-19, APBN 2020 akan dialokasikan untuk mendukung penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan dukungan terhadap dunia usaha khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Direktur Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik mengatakan, ORI017 adalah instrumen investasi yang tepat bagi individu yang ingin mendapatkan keuntungan sekaligus berperan nyata dalam membantu pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional pasca pandemi Covid-19.

"Investasi ini juga sangat cocok untuk berbagai lapisan masyarakat dan tingkat usia karena cukup terjangkau, mulai dari Rp 1 juta sampai dengan Rp 3 miliar,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (16/6/2020).

ORI017 menawarkan empat manfaat, yaitu menguntungkan, terjangkau, aman, dan mudah. Nilai kupon yang ditawarkan adalah sebesar 6,40 persen per tahun (belum termasuk pajak) dengan tenor tiga tahun. Penerimaan kupon dibayarkan setiap bulan di tanggal 15 terhitung mulai 15 Agustus 2020.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bisa Dijual Kembali

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Theodora menambahkan, ORI017 juga dapat menjadi solusi apabila investor membutuhkan dana darurat karena investor dapat menjual kembali di pasar sekunder setelah 15 September 2020.

Sebagai mitra distribusi terpercaya, Mandiri Sekuritas memberikan kemudahan kepada lebih dari 137.000 nasabah untuk berinvestasi ORI017 secara online dengan empat cara mudah, yaitu registrasi di sbn.most.co.id, pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi.

Melalui aplikasi Mandiri Online Securities Trading (MOST), nasabah dapat memantau kinerja investasinya setiap saat. Masyarakat yang belum menjadi nasabah dapat membuka rekening efek dengan melakukan pendaftaran di register.most.co.id untuk kemudian melakukan pembelian ORI017.

Selain itu, Mandiri Sekuritas juga menawarkan promo menarik berupa voucher wisata dan voucher reksa dana bagi nasabah-nasabah terpilih yang aktif bertransaksi SBN sepanjang tahun 2020.

 

Investasi Lindungi Aset

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan, berinvestasi pada SBN memberikan solusi diversifikasi portofolio investor menghadapi kondisi pasar finansial yang masih sangat volatil di masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan SBN memiliki arus kas kupon yang dibayarkan reguler oleh pemerintah dan ada jaminan uang investasinya akan kembali pada saat jatuh tempo nanti.

Pembayaran bunga dan pokok ORI017 dijamin oleh dua Undang-undang (UU), yaitu UU APBN dan Surat Utang Negara, yang artinya setiap tahun pemerintah menganggarkan dana untuk pembayaran bunga dan pokok pinjaman Utang Negara termasuk ORI dalam RAPBN.

“Berdasarkan historikal 10 tahun terakhir, pasar obligasi memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan saham ataupun deposito dengan volatilitas yang relatif rendah. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia termasuk paling atraktif dengan tingkat yield aktual bertenor 10 tahun sebesar 7,2 persen. Nilai tersebut masih lebih tinggi dibanding rata-rata yield 10 tahun di negara-negara berkembang, yaitu sebesar 5,13 persen,” ungkap Handy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya