Bursa Asia Menguat Didorong Sentimen Positif Uji Coba Vaksin Corona

Perdagangan bursa Asia ini mengikuti kenaikan yang terjadi di bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street semalam.

oleh Athika Rahma diperbarui 21 Jul 2020, 08:45 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2020, 08:45 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Kabar positif soal pembuatan vaksin mendorong bursa saham di kawasan Asia melaju di zona hijau.

Mengutip CNBC, Selasa (21/7/2020), Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,63 persen dan indeks Topix Jepang naik 0,17 persen.

Di Korea Selatan, Indeks Kospi juga menguat 0,94 persen. Sedangkan di Australia, indeks patokan ASX 200 bertambah 0,7 persen.

Perdagangan bursa Asia ini mengikuti kenaikan yang terjadi di bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street semalam. Pendorong kenaikan Wall Street adalah saham-saham di sektor teknologi.

"Bursa saham mengawali perdagangan dengan positif karena adanya kemajuan pembuatan vaksin yang mendorong optimisme," jelas ekonom senior di ANZ, Felicity Emmett, dalam catatan pagi.

Pfizer dan BioNTech melaporkan data positif awal tentang kandidat vaksin Corona. Kandidat lain dari Universitas Oxford dan AstraZeneca juga menunjukkan respons kekebalan positif dalam percobaan awal.

Pandemi virus corona, yang pertama kali dilaporkan di Tiongkok akhir tahun lalu, telah menginfeksi lebih dari 14,6 juta orang dan menewaskan lebih dari 608 ribu orang.

Dengan adanya kemajuan dari pembuatan vaksin tersebut mendorong bursa di seluruh dunia termasuk juga bursa Asia untuk bergerak di zona positif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Wall Street Perkasa Dipimpin Saham Amazon

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Wall Street atau bursa saham di New York Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta. Penguatan tersebut dipimpin oleh saham Amazon.

Pelaku pasar melihat adanya prospek positif karena perkembangan vaksi Corona. Selain itu, pelaku pasar juga melihat adanya potensi besar keluarnya stimulus fiskal.

Mengutip CNBC, Selasa (21/7/2020), indeks acuan S&P 500 naik 0,8 persen atau 27,11 poin menjadi 3.251,84. Indeks ini sudah berbalik positif jika dihitung sejak awal tahun dengan kenaikan 0,6 persen.

Indeks Nasdaq Composite juga naik 2,5 persen atau 263,90 poin menjadi 10.767,09. Dow Jones Industrial Average diperdagangkan 8,92 poin lebih tinggi menjadi 26.680,87.

Saham Amazon di Wall Street naik 7,9 persen dan membukukan perdagangan terbaiknya sejak Desember 2018 setelah seorang analis Goldman Sachs menaikkan target harga saham Amazon menjadi USD 3.800 per saham. Angka tersebut merupakan angka tertinggi di Street.

Facebook dan Netflix masing-masing naik lebih dari 1 persen. Sementara Apple dan Alphabet masing-masing naik 2,1 persen dan 3,1 persen. Saham Microsoft melonjak 4,3 persen.

Pendiri ChartSmarter Douglas Busch mengatakan, arah saham-saham teknologi pada perdagangan kali ini sangat mempengaruhi gerak saham-saham di sektor lain atau akan mempengaruhi gerak pasar saham secara keseluruhan.

"Jika sektor ini seperti joki pintar yang memiliki banyak kuda di bawahnya dalam balapan ras, maka kemungkinan akan melihat lonjakan lagi di Wal Street di musim gugur." jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya