Ikuti Wall Street, Bursa Asia Melonjak

Kenaikan bursa Asia usai The Fed pada hari Rabu mempertahankan suku bunga pinjaman mendekati nol.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Jul 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 09:00 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) menghijau pada pembukaan perdagangan Kamis Ini. Kenaikan ini mengikuti Wall Street yang juga melonjak usai Bank Sentral AS atau the Fed pertahankan suku bunga.

Mengutip CNBC, Kamis (30/7/2020), indeks nikkei 225 Jepang naik 0,42 persen di awal perdagangan. Sedangkan indeks Topix juga naik 0,31 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi di buka menguat 0,67 persen. Sedangkan di Australia dengan indeks acuan S&P/ASX 200 naik 0,67 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang yang merupakan indeks patokan bursa Asia diperdagangkan 0,25 persen lebih tinggi.

Kenaikan bursa Asia ini usai The Fed pada hari Rabu mempertahankan suku bunga pinjaman mendekati nol.

"Fokus saat ini beralih ke pertemuan September. Diharapkan The Fed bisa memberikan hambaran yang lebih luas mengenai prospek ekonomi di AS dan global," kata Direktur National Australia Bank Tapas Strickland.

Laporan awal Kementerian Ekonomi, penjualan ritel Jepang untuk Juni turun 1,2 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Angka itu lebih baik dari perkiraan analis dan ekonom yang berada di angka 6,5 persen.

Sementara itu, saham industri kelas berat Korea Selatan Samsung Electronics naik lebih dari 1 persen setelah perusahaan melaporkan kenaikan laba operasional sebesar 23 persen.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Wall Street Perkasa Usai The Fed Tahan Suku Bunga

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Wall Street atau bursa saham Amerika Serikat (AS) Ditutup menguat pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Kenaikan ini terjadi usai keputusan dari Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) untuk menahan suku bunga.

Kenaikan dipimpin oleh saham-saham teknologi dengan saham Facebook dan Amazon masing-masing mengalami kenaikan lebih dari 1 persen.

Mengutip CNBC, Kamis (30/7/2020), Dow Jones Industrial Average naik 160,29 poin atau 0,6 persen menjadi 26.539,57. Indeks S&P 500 naik 1,3 persen menjadi 3.258,44. Sedangkan Nasdaq Composite naik 1,4 persen menjadi 10.542,94.

Facebook dan Amazon memimpin kenaikan di Wall Street dengan masing-masing naik lebih dari 1 persen. Saham Apple dan Alphabet pun juga tak mau ketinggalan dengan kenaikan di kisaran 1 persen.

Kenaikan saham-saham teknologi tersebut usai masing-masing CEO perusahaan bersaksi di depan anggota parlemen AS setelah penyelidikan selama setahun terhadap praktik anti-persaingan mereka.

Saham-saham teknologi menjadi salah satu pendorong kenaikan Wall Street di tahun ini dan merupakan saham berkinerja terbaik tahun ini. Facebook dan Alphabet sama-sama naik lebih dari 13 persen hingga perdagangan sesi rabu. Amazon meroket 64,2 persen dan Apple naik 29,5 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya