Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat turun, emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akhirnya mengalami kenaikan Rp5 ribu atau dibanderol Rp957 ribu per gram.
Sejalan dengan kenaikan harga emas itu, saham ANTM terpantau mengalami kenaikan pada Selasa, (12/1/2021). Pada pukul 10:25 WIB terlihat adanya peningkatan hingga 4,26 persen atau 110 poin menjadi Rp 2.690. Hal tersebut berbanding terbalik dengan penutupan yang mampu ditorehkan ANTM, Senin 11 Januari 2021.
Tercatat, saham ANTM terkoreksi 0,77 persen ke level Rp2.580 pada penutupan kemarin. Meski ANTM mengalami kenaikan hari ini, nyatanya PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) merosot 1,57 persen atau 40 poin menjadi Rp2.490. Pada penutupan kemarin, MDKA tercatat turun hingga 4,15 persen ke level Rp2.540.
Advertisement
Saham terkait emas yang juga anjlok adalah PT United Tractors Tbk. Menggunakan kode UNTR, saham hari ini terpantau turun 0,28 persen atau 75 poin ke angka Rp 26.475.
Pemegang saham utama produsen emas PT Agincourt Resources itu juga mengalami penurunan pada penutupan saham kemarin, yakni turun 2,66 persen ke level Rp26.550.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Harga Buyback Emas Antam
Menurut data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga jual kembali atau buyback berada di angka Rp839 ribu per gram. Berdasarkan ukuran, emas berukuran 0,5 gram memiliki harga jual Rp530,5 ribu.
Sedangkan lima gram emas Antam dijual Rp4,80 juta, 10 gram Rp9,1 juta, 25 gram Rp22,53 juta, dan 50 gram Rp44,99 juta. Lalu terdapat emas 100 gram dengan banderol Rp90.31 juta, 250 gram Rp225,52 juta, dan emas 500 gram Rp450,83 juta dan 1.000 gram Rp901,6 juta.
Advertisement
Prediksi Harga Emas pada Pekan Ini
Sebelumnya, harga emas pada pekan ini diprediksi berada di bawah USD 1.800 per ounce. Akan sulit melihat harga emas menembus USD 1.800 pada pekan ini. Tidak menutup kemungkinan harga emas akan berada di level USD 1.770.
"Saya ingin melihat emas di sekitar USD 1.850. Kita sudah melihat emas turun tepat di bawah USD 1.770. Saya akan kaget jika melihat harganya nanti tembus USD 1.800. Anda akan melihat bahwa pada akhirnya harga emas akan stabil," kata analis pasar OANDA, Edward Moya, seperti dikutip dari Kitco pada Senin (11/1/2020).
Co-director di Walsh Trading, Sean Lusk, menambahkan bahwa penurunan ke USD 1.850 telah terjadi pada Desember lalu, dan kemungkinan juga akan kembali terjadi.
Banyak penjualan pada Jumat pekan lalu bersifat teknis. Harga emas di USD 1.800 harus bertahan karena itu adalah level terendah pada pertengahan Desember 2020.
"Pergerakan turun ke bawah USD 1.800 akan menjadi penurunan sekira 5 persen untuk tahun ini," kata Lusk.
Â