Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada pembukaan perdagangan saham Jumat, (15/1/2021). Pembukaan IHSG tersebut di tengah sentimen menanti rilis data neraca perdagangan dan bursa saham Asia yang menguat.
Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG dibuka naik 19,67 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.447,98. Sekitar pukul 09.00 WIB, IHSG masih lanjutkan penguatan dengan naik 30,98 poin atau 0,4 persen ke posisi 6.459. Indeks saham LQ45 mendaki 0,62 persen ke posisi 1.008. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Advertisement
Baca Juga
Sebanyak 203 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 76 saham melemah dan 164 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.472,31 dan terendah 6.446,20.
Total frekuensi perdagangan 78.104 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan Rp 1,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 23,79 miliar di pasar regular, sedangkan di seluruh Rp 2,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 14.061.
Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham tambang menguat 1,6 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri naik 0,86 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,60 persen.
Mengutip laporan Ashmore, IHSG melemah pada perdagangan Kamis, 14 Januari 2021 didorong saham kapitalisasi kecil. Selain itu, lembaga pemeringkat kemungkinan akan mempertahankan peringkat investasi Indonesia untuk saat ini meski alami defisit anggaran terbesar sejak krisis keuangan Asia.
Moody’s Investors Service dan Fitch Ratings mengatakan yakin dengan kemampuan Indonesia untuk mengendalikan kesenjangan fiskal pada 2023 setelah membengkak menjadi 6,09 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pergerakan Saham
Saham-saham yang catatkan penguatan besar pada awal sesi perdagangan antara lain saham DGNS melonjak 35 persen ke posisi Rp 270 per saham, saham DCII naik 24,56 persen ke posisi Rp 2.460 per saham, dan saham KIOS menguat 23,29 persen ke posisi Rp 360 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PEHA melemah 6,99 persen ke posisi Rp 2.130 per saham, saham IRRA merosot 6,85 persen ke posisi Rp 2.990 per saham, dan saham COCO susut 6,85 persen ke posisi Rp 680 per saham.
Advertisement
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,08 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,36 persen, dan indeks saham Jepang Nikkei susut 0,23 persen.
Sementara itu, indeks saham Shanghai menguat 0,51 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,21 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,81 persen.
Ulasan Pasar Mirae Asset Sekuritas
Dalam riset PT Mirae Asset Market Sekuritas menyebutkan IHSG akan menguat pada Jumat pekan ini. Pada perdagangan Kamis, 14 Januari 2021, IHSG melemah 0,11 persen setelah reli lima hari. Investor asing secara agresif membukukan beli bersih bersih atas ekuitas Indonesia sekitar Rp 2,9 triliun. Stimulus besar-besaran baru-baru ini dari Presiden Terpilih AS Joe Biden untuk memperluas defisit fiskal Amerika Serikat, melemahkan mata uang USD, dan meningkatkan harga komoditas.
Harga nikel berjangka melonjak 3,6 persen semalam menjadi USD 18.320 per ton yang seharusnya meningkatkan harga saham ANTM dan INCO. “Kami menegaskan kembali komoditas nikel, cpo, batu bara, dan emas sebagai salah satu preferensi sektor kami. Kami memperkirakan IHSG akan diperdagangkan lebih tinggi hari ini,” dikutip dari riset Mirae Asset Sekuritas.
Advertisement