Siap IPO, Pesaing TikTok Incar Dana Rp 76 Triliun di Hong Kong

Perusahaan video online, Kuaishou Technology bakal mencatatkan saham perdana di Bursa Hong Kong.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 25 Jan 2021, 21:11 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 21:11 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan video online, Kuaishou Technology siap melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) untuk mengumpulkan dana hingga USD 5,42 miliar atau Rp 76,09 triliun (asumsi kurs Rp 14.039 per dolar AS) di bursa saham Hong Kong.

Dilansir Channel News Asia, perusahaan asal Tiongkok tersebut mendapat dukungan Tencent Holdings karena pencairan dana hingga 365,2 juta lembar saham dengan kisaran harga 105 hingga 115 dolar Hong Kong.

Dalam upayanya, Kuaishou juga memberikan opsi greenshoe untuk menjual 54,78 juta saham dalam 30 hari. Dalam keterangannya, harga IPO yang akan diberikan berkisar di antara USD 55,6 miliar dan USD 60 miliar untuk greenshoe.

Jika kelebihan saham tersebut dijual, kapitalisasi pasar menjadi USD 56,3 miliar hingga USD 61,7 miliar. Hal itu membuat nilai perusahaan menjadi USD 30 miliar setelah mengumpulkan USD 3 miliar pada akhir 2019.

10 pemegang saham, yang dipimpin oleh Capital Group telah menjadi investor penting yang menghasilkan sekitar USD 2,45 miliar.

Jika Kuaishou berhasil mengumpulkan dana hingga USD  6,2 miliar, itu berarti, perusahaan mampu mengalahkan IPO terbesar baru di Hong Kong yakni IPO Budweiser Brewing Company dengan nilai USD 5,75 miliar pada September 2019.

Selain itu, China Tower Corp berhasil mengumpulkan dana hingga USD 7,4 miliar pada Agustus 2018. Kesepakatan Kuaishou, dinilai mampu menjadi IPO terbesar di dunia setelah perusahaan digital Uber Technologies berhasil mengumpulkan USD 8,1 miliar pada Mei 2019.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tercatat di Bursa Hong Kong

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Kuaishou, yang berarti "tangan cepat" dalam bahasa China, memiliki aplikasi yang memungkinkan penggunanya mengupload video serta melakukan streaming langsung dengan vendor dapat mempromosikan produk konsumen.

Harga final IPO akan ditetapkan pada  Jumat 29 Januari 2021 dan saham Kuaishou akan mulai diperdagangkan di bursa Hong Kong pada 5 Februari 2021.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya