Liputan6.com, Jakarta - Sempat bergerak di zona hijau, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah hingga penutupan sesi pertama, Jumat siang (29/1/2021). Aksi jual investor asing turut mewarnai perdagangan saham.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 1,6 persen atau 95,75 poin ke posisi 5.883,63. Indeks saham LQ45 merosot 2,12 ke posisi 920,61. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Ada sebanyak 326 melemah sehingga menekan IHSG. 144 saham menguat dan 129 diam di tempat.
Pada sesi I, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.068,12 dan terendah 5.879,01. Total frekuensi perdagangan 817.965 kali dengan volume perdagangan 11,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,2 triiun. Investor asing beli saham Rp 10,38 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.035.
Advertisement
10 sektor kompak melemah. Sektor saham aneka industri turun 2,37 persen, dan memimpin penurunan indeks saham. Diikuti sektor saham keuangan tergelincir 2,28 persen dan sektor saham manufaktur susut 1,39 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham
Saham-saham yang menguat antara lain saham MPPA naik 34,88 persen ke posisi Rp 116 per saham, saham MLPL menanjak 24,56 persen ke posisi Rp 71 per saham, saham DCII mendaki 19,67 persen ke posisi Rp 7.150 per saham, saham FILM naik 15,53 persen ke posisi Rp 372 per saham, dan saham ALDO naik 11,90 persen ke posisi Rp 470 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SOFA turun 7,07 persen ke posisi Rp 92 per saham, saham PGJO melemah 7,02 persen ke posisi Rp 53, saham JAYA susut 6,98 persen ke posisi Rp 120, saham ACST melemah 6,95 persen ke posisi Rp 348 per saham, dan saham FIRE merosot 6,94 persen ke posisi Rp670 per saham.
Advertisement
Aksi Investor Asing
Di tengah tekanan IHSG, berikut sejumlah saham yang dibeli investor asing antara lain saham INCO dibeli Rp 27,3 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 20,6 miliar, saham MNCN sebanyak Rp 16,7 miliar, saham PTBA sebanyak Rp 12,4 miliar, dan saham INTP sebanyak Rp 9,9 miliar.
Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BMRI sebanyak Rp 61,4 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 54,5 miliar, saham UNTR sebanyak Rp 28,3 miliar, saham INDF sebanyak Rp 17,3 miliar, dan saham IBCP sebanyak Rp 15,1 miliar.
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia cenderung tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,35 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 2,7 persen, dan catat penurunan terbesar. Indeks saham Jepang Nikkei merosot 1,6 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,72 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,25 persen, indeks saham Shanghai turun 0,26 persen dan indeks saham Taiwan susut 1,39 persen.
Advertisement