Investor Ritel AS Bersatu, Hedge Fund Diperkirakan Rugi Rp 267 Triliun di GameStop

Hedge fund mengalami kerugian setelah harga saham GameStop yang terus menguat.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Feb 2021, 10:16 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2021, 11:59 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Hedge fund  dan institusi lain yang menjual saham GameStop  (GME) mengalami rugi sekitar USD 19 miliar atau sekitar Rp 267,32 triliun (asumsi kurs Rp 14.069 per dolar AS).

Nilai itu berdasarkan kerugian hingga perdagangan Jumat, 29 Januari 2021 yang dicatatkan oleh Ortex, salah satu penyedia data. Ortex menyebutkan investor bertaruh harga saham akan jatuh setelah tertekan secara besar-besaran dengan kerugian mencapai USD 10 miliar atau sekitar Rp 140,69 triliun. Saat itu, harga saham GameStop telah melonjak 135 persen.

Hedge fund mengalami kerugian setelah harga saham GameStop yang terus menguat. Kenaikan harga saham GameStop ini terjadi setelah anggota forum di Reddit yang disebut WallStreetBeats melawan hedge fund seperti Melvin Capital.

Anggota forum bersatu untuk membantu meningkatkan harga saham GameStop lebih dari 1.500 persen selama sebulan terakhir. Kenaikan saham GameStop terjadi di tengah bisnis yang dijalankan menghadapi game online.

Kenaikan harga saham GameStop tersebut dramatis sehingga “menekan” investor yang bertaruh harga akan turun. Lantaran harga saham telah melonjak, penjualan dipaksa untuk “menutupi” posisi dengan membeli kembali saham dengan kerugian besar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Berkaitan dengan Transaksi Short Selling

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Kenaikan saham GameStop ini tak lepas dari transaksi short selling yang merupakan transaksi jual kosong. Jadi saat investor meminjam dana untuk menjual saat harga tinggi dengan keinginan membeli saham ketika harga turun. Keuntungan didapatkan dari perbedaan nilai jual dan beli dari transaksi itu.

“Jangka panjang dan pendek hedge fund merugikan. Masalah dari sini apakah serangan awal deleveraging menyebabkan reaksi berantai dari posisi yang tertekan,” ujar Market Strategist Saxo Bank, Eleanor Creagh, seperti dikutip dari Business Insider, Minggu, (31/1/2021).

Secara keseluruhan, Ortex memperkirakan hedge fund yang melakukan transaksi short selling rugi USD 19,04 miliar pada Jumat pekan ini seiring harga saham GameStop naik 78 persen menjadi USD 345.

Kerugian tersebut belum terealisasi. Hal itu perkiraan berdasarkan data yang diberikan pemberi pinjaman, broker dan dealer. Akan tetapi, mereka memberikan gambaran tentang skala keuntungan hedge fund dan short seller lainnya.

Melvin Capital dan Citron Research pekan ini mengatakan kalau telah menutup posisi untuk saham GameStop. Akan tetapi, mereka tidak mengungkapkan kerugian yang terjadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya