Top 3: Saham KAEF hingga INAF Kompak Melejit

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Rabu, 17 Februari 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 17 Feb 2021, 07:34 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 07:33 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham emiten farmasi yaitu PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) melonjak signifikan mulai sesi kedua perdagangan saham Selasa, (16/2/2021).

Harga saham emiten farmasi ini terjadi di tengah kenaikan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kabar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) kepada vaksin yang diproduksi PT Bio Farma pada Selasa, 16 Februari 2021.

Mengutip data RTI pukul 14.23 WIB, saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melonjak 7,38 persen ke posisi Rp 3.930 per saham.

Artikel vaksin bio farma dapat restu BPOM, saham KAEF hingga INAF kompak melejit menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Rabu (17/2/2021):

1.Vaksin Bio Farma Dapat Restu BPOM, Saham KAEF hingga INAF Kompak Melejit

Saham emiten farmasi yaitu PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) melonjak signifikan mulai sesi kedua perdagangan saham Selasa, (16/2/2021).

Harga saham emiten farmasi ini terjadi di tengah kenaikan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kabar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) kepada vaksin yang diproduksi PT Bio Farma pada Selasa, 16 Februari 2021.

Mengutip data RTI pukul 14.23 WIB, saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melonjak 7,38 persen ke posisi Rp 3.930 per saham.

Berita selengkapnya baca di sini

2.Ada SWF, Jasa Armada Indonesia Yakin Industri Pelabuhan Bakal Moncer

PT Jasa Armada Indonesia (IPCM) optimistis kinerja industri pelabuhan akan membaik pada 2021. Keyakinan tersebut seiring perluasan pasar yang disiapkan perusahaan. Selain itu, pemerintah dikabarkan akan memprioritaskan alokasi investasi dari Sovereign Wealth Fund (SWF) untuk pembangunan infrastruktur, termasuk pelabuhan.

“Kami yakin untuk industri pelabuhan akan terus berkembang karena seperti yang dikabarkan, untuk batch pertama di SWF ini akan difokuskan di infrastruktur seperti jalan tol, bandara , dan pelabuhan,” ujar Investor Relations IPCM, Syifa Adhima dalam InvesTalk Series, ditulis Selasa, (16/2/2021).

IPCM percaya, dengan ada proyek tersebut akan memberikan efek domino pada industri pelabuhan. “Semakin banyak pelabuhan dibangun itu akan menjadi opportunity kami untuk terus melakukan ekspansi wilayah,” ia menambahkan.

Berita selengkapnya baca di sini

3.Bukopin Bantah Kabar Kookmin Bakal Akuisisi Perusahaan Pembiayaan

Bank asal Korea Selatan, Kookmin Bank dikabarkan tengah mengincar salah satu lembaga keuangan Indonesia. Sebelumnya, Kookmin Bank telah mengakuisisi saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP). 

Kali ini Kookmin Bank dikabarkan akan mengambilalih perusahaan multifinance, PT BFI Finance Tbk (BFIN). Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Direktur Utama Bank KB Bukopin, Rivan Achmad Purwantono membantah kabar tersebut. Rivan mengatakan saat ini Kookmin telah memiliki dua perusahaan multifinance.

"Tidak (benar kabar beredar). Sampai saat ini belum ada rencana tersebut. Kami sudah memiliki dua multifinance” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, 16 Februari 2021.

Berita selengkapnya baca di sini

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya