BI Pangkas Suku Bunga Acuan, IHSG Melemah Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,15 persen ke posisi 6.218.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Feb 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 15:00 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham sesi kedua, Kamis (18/2/2021).  Hal itu terjadi setelah pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dipangkas 25 basis poin menjadi 3,5 persen. Sementara itu, Investor asing masih melakukan aksi beli saham.

Mengutip data RTI pukul 14.36 WIB, IHSG turun tipis 0,15 persen ke posisi 6.218. Indeks saham LQ45 merosot 0,19 persen ke posisi 944,67. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 265 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 188 saham menguat dan 168 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.136.830 kali dengan volume perdagangan 17,3 miliar. Nilai transaksi Rp 10,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 316,42 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham industri dasar sebanyak 2,26 persen. Diikuti sektor saham manufaktur turun 1,23 persen dan sektor saham aneka industri turun 0,71 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kata Analis

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang catat top gainers atau melonjak tajam antara lain saham MDIA naik 34,55 persen, saham MARI melonjak 34,43 persen dan saham ABBA meroket 34,38 persen.

Sedangkan saham-saham yang melemah tajam atau top losers antara lain saham PLAN turun 9,46 persen, saham MBTO turun 6,9 persen dan saham DGNS tergelincir 6,9 persen.

Bank Indonesia turunkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin menjadi 3,5 persen. Analis PT Binaartha Sekurits Nafan Aji menuturkan, pelaku pasar menanti pelaksanaan program vaksinasi COVID-19. Di sisi lain, pelaku pasar cemas terkait ada perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya