Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melonjak pada perdagangan saham Selasa (23/2/2021). Penguatan saham Telkom seiring laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga menghijau dan aksi beli investor asing.
Mengutip data RTI, saham TLKM atau Telkom naik 9,46 persen ke posisi Rp 3.470 per saham. Saham TLKM dibuka naik 30 poin ke posisi 3.200 per saham. Saham TLKM sempat di level tertinggi 3.480 dan terendah 3.200 per saham.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 57.553 kali dengan nilai transaksi Rp 1,3 triliun. Investor asing borong saham TLKM capai Rp 580,9 miliar.
Advertisement
Selain saham Telkom, investor asing juga beli saham BBRI sebanyak Rp 33,5 miliar, saham INCO sebanyak Rp 31 miliar, saham INKP sebanyak Rp 17,5 miliar, dan saham BTPS sebanyak Rp 16,4 miliar.
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,28 persen ke posisi 6.272,80. Sebanyak 234 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 248 saham melemah dan 154 saham diam di tempat.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, harga saham TLKM melonjak didorong pengembangan jaringan 5G, ekspansi bisnis dengan investasi di Gojek, dan rencana penawaran saham perdana anak usaha Mitratel atau PT Dayamitra Telekomunikasi. “Good for company,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG pada 23 Februari 2021
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuaktif pada perdagangan saham Selasa (23/2/2021). Namun, IHSG akhirnya mampu ditutup di zona hijau.
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,28 persen atau 17,49 poin ke posisi 6.272,80. Indeks saham LQ45 mendaki 0,84 persen ke posisi 959,21. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG sempat di level tertinggi 6.279,14 dan terendah 6.241,95. Sebanyak 234 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 248 saham sehingga menahan penguatan IHSG.154 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 1.218.698 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 12,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 459,98 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.067.
Sebagian besar sektor saham menguat yang dipimpin sektor saham infrastruktur naik 4,66 persen. Lalu diikuti sektor saham aneka industri naik 0,72 persen, sektor saham industri dasar dan pertanian masing-masing menguat 0,63 persen.
Saham-saham yang catat penguatan terbesar atau top gainers antara lain saham FORU melonjak 35 persen, saham YELO mendaki 34,33 persen, saham MYTX naik 33,33 persen, saham GDYR melambung 25 persen, dan saham TFCO naik 24,45 persen.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham SURE merosot 6,98 persen, saham EDGE tergelincir 6,97 persen, saham BYAN susut 6,96 persen, saham SMRA tergelincir 6,95 persen.
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham TLKM sebanyak Rp 580,9 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 33,5 miliar, saham INCO sebanyak Rp 31 miliar, saham INKP sebanyak Rp 17,5 miliar, dan saham BTPS sebanyak Rp 16,4 miliar.
Lalu saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BMRI sebanyak Rp 124,6 miliar, saham ASII sebanyak Rp 43,5 miliar, saham GGRM sebanyak Rp 28,9 miliar, saham ICBP sebanyak Rp 25,6 miliar, dan saham MEDC sebanyak Rp 21,7 miliar.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,03 persen, indeks saham Thailand menguat 1,59 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,72 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,20 persen.
Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,33 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,17 persen.
Advertisement