Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas menargetkan pertumbuhan nasabah sebesar 50 persen pada 2021. Direktur Retail & Treasury Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik menambahkan, sepanjang 2020 , kenaikan investor ritel di Mandiri Sekuritas mencapai 77 persen.Â
Menurut Theodora, pada akhir 2020 jumlah nasabah aktif Mandiri Sekuritas ada sekitar 158 ribu, bertambah pesat dari posisi akhir tahun sebelumnya 88 ribu.
"Kami optimistis bisa menggaet nasabah ritel lebih banyak lagi pada tahun ini dan kami menargetkan tumbuh 50 persen. Jadi kami akan menggaet lagi mencapai 275 ribu nasabah,” ujar Theodora dalam video konferensi, Rabu (24/2/2021).
Advertisement
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Plt Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silva Halim menilai tren pertumbuhan investor ritel tetap berlanjut.
"Peluang investor ritel untuk tumbuh masih besar, sebab jumlah nasabah yang berinvestasi dibandingkan dengan populasi Indonesia masih rendah,” ujar dia.
Dalam hematnya, hal yang menarik dari angka investor pada 2020 didominasi oleh investor ritel yang memegang porsi sebanyak 75 persen. Sisanya, 25 persen berasal dari institusi. Adapun dari seluruh investor yang tercatat, nasabah berusia 20—40 tahun memiliki porsi terbanyak yakni 64 persen dan sisanya investor berusia 40 tahun ke atas.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pertumbuhan Nasabah Mandiri Sekuritas
Sebelumnya, PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas) mencatatkan pertumbuhan investor sebesar 75 persen pada 2020, secara year on year (YoY).
Plt. Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim mengatakan, pertumbuhan ini sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki investasi. Hal tersebut tak lain untuk menopang kebutuhan di tengah perekonomian yang menantang sepanjang pandemi covid-19, serta untuk tetap membangun masa depan keuangan yang mapan.Â
"Mandiri Sekuritas mencatatkan pertumbuhan nasabah sekitar 75 persen di tahun 2020 secara year-on-year (YoY). Di mana sekitar 90 persen nasabah melakukan transaksi secara daring menggunakan platform MOST (Mandiri Online Securities Trading),’ ujar Silva dalam video konferensi, Rabu (24/2/2021).
Silva menilai, investasi saham mulai menjadi pilihan karena perubahan gaya hidup masyarakat yang mengurangi mobilitas. Di sisi lain, hal ini sejalan dengan akses teknologi yang kian mudah, aplikasi online trading dan learning (edukasi), informasi yang transparan, serta nilai investasi yang relatif terjangkau.
"Ke depan kami melihat bahwa layanan ritel akan terus bertumbuh seiring dengan meningkatnya literasi finansial masyarakat di Indonesia,” kata Silva.
Adapun untuk tahun ini, Mandiri Sekuritas menargetkan pertumbuhan investor baru sebesar 50 persen.
Advertisement